CIANJUR, CEKLISSATU - Limbah tambak udang Paname ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alternatif untuk pertanian, sebagai pengganti pupuk bersubsidi yang kini penyalurannya dibatasi.

Salah satunya yang dilakukan para petani di Desa KertaJadi, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, yang memanfaatkan limbah tambak udang sebagai pupuk tanaman. 

Para petani mengaku dengan adanya pupuk organik dari limbah tambak udang Paname ini ternyata lebih mempercepat proses tanam pada semua jenis tanaman. Selain itu, pupuk organik ini juga didapat gratis dan penggunaannya juga terbilang hemat.

Menurut Gugung (54) salah satu petani di Desa Kerta Jadi saat ditemui di lokasi tambak udang Paname di jalan Raya Cidaun, mengatakan sulitnya membeli pupuk subsidi karena tidak memilik kartu tani membuat Gugung mencari pupuk alternatif untuk tanaman di kebunnya.

"Sulit pak dapat pupuk subsidi karena saya tidak punya kartu dan kalaupun ada juga pasti pembeliannya dibatasi. Jadi saya cari pupuk alternatif, dan kebetulan ada limbah tambak udang saya coba ternyata hasil lebih cepat pertumbuhannya untuk tanaman daripada pakai pupuk subsidi," ujarnya.

Gugung menjelaskan, pupuk organik didapat dari limbah tambak udang Paname secara gratis. Pupuk organik ini juga bisa digunakan pada tanaman pepaya, pisang dan juga pohon lainnya.

Cara penggunaan pupuk ini terbilang hemat, satu karung ukuran 25 kilogram bisa untuk 30 pohon ukuran kecil. 

"Ini bisa untuk pohon pepaya, pisang juga cemara. Sudah saya coba dan satu karung itu bisa untuk 30 pohon pak ukuran kecil. Kalau untuk ukuran pohon besar, satu karung itu bisa digunakan 10 pohon," ungkapnya.

Sementara itu Ahmad Hidayat ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sekaligus pengelola tambak udang Paname di Jalan Raya Cidaun, Desa Kerta Jadi, Kecamatan Cidaun, menuturkan setiap kali panen udang Paname ada sekitar 4 ton limbah tambak yang dibagikan secara gratis ke petani sekitar. Namun diatur dalam pembagiannya agar semua petani di sekitarnya bisa mendapatkan pupuk organik ini.

"Ada 4 ton pak dari limbah tambak ini untuk dijadikan pupuk organik, kita atur pembagiannya kepada warga sekitar karena disini ada 112 kepala keluarga yang kebanyakan petani dan butuh pupuk," kata Ahmad

Proses limbah tambak Udang Paname untuk menjadi pupuk tidaklah sulit, hanya butuh satu bulan bisa digunakan setelah limbah diangkat kemudian dikeringkan.

"Setelah kita angkat limbah ini tidak butuh permentasi setelah diangkat kita keringkan selama tiga sampai empat Minggu baru bisa digunakan tetapi ada juga yang langsung dipakai untuk pupuk tanaman dalam keadaan basah," ungkapnya.

Ahmad berharap agar limbah tambak udang ini bisa menjadi solusi kedepannya bagi petani yang kesulitan membeli pupuk subsidi.

"Saya berharap ini menjadi solusi kedepannya pak bagi petani sebagai pupuk organik jadi kalau tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi beralih ke pupuk ini pak," tutupnya.