CIANJUR, CEKLISSATU - Harga kacang kedelai import terus mengalami kenaikan dari harga Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Hal ini membuat sejumlah pengrajin tempe di Cianjur kelimpungan. 

Seperti yang dialami pengrajin tempe di Jalan Paud Nurul Hikmah, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur Kota, Cianjur Jawa Barat. Selain harga bahan baku kacang kedelai naik, omzet penjualan pun terus menurun. 

Hartoyo (55) pemilik usaha tempe mengatakan, kenaikan harga kedelai import ini sudah terjadi sejak beberapa minggu kemarin. Hartoyo terpaksa memperkecil ukuran tempe hingga satu centimeter agar tidak menaikan harga jual.

"Dari harga 10 ribu pak sekarang Rp.15 ribu ini buat saya bingung pak jualnya makanya ukurannya kita kecilin 1 cm supaya tidak naikan harga," ujarnya.

Baca Juga : Putus Cinta Berujung Maut, ART Tewas Dicekik

Hartoyo mengaku selama harga kedelai naik, keuntungan penjualan menurun meski harga tidak dinaikan tetapi pembeli makin berkurang. Hartoyo sendiri menjual tempe menjadi dua jenis yaitu ukuran 3,5 ons Rp.4 ribu dan  ukuran 4 ons Rp. 5 ribu. 

"Kalau untung kecil, ini buat kita bertahan saja tidak ada pilihan lain meski kita tidak naikan harga jual tapi tetap saja pak sepi pembeli. Kita jual dua macam yang ukuran kecil Rp.Rp 4 ribu dan sedang Rp. 5 ribu tapi omset menurun sampai 35 persen," tuturnya.
Hartoyo berharap agar harga kedelai impor ini bisa kembali normal.


"Repot pak kalau harga masih tinggi karena ini cuma bisa kami bertahan, saya berharap kedelai bisa bisa normal," harapnya.