BOGOR, CEKLISSATU — Dalam masa sidang ketiga reses anggota DPRD Kabupaten Bogor dari daerah pemilihan IV banyak menampung aspirasi masyarakat di beberapa kecamatan. 

Dalam reses dari Fraksi PKB, Demokrat PKS Gerindra, Golkar, PDIP dan PPP ini mendengar masukan dan saran dari masyarakat Cibungbulang, Ciampea dan Tenjolaya. 

Diungakpan Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PKB Lukmanudin Ar Rasyid bahwa pada reses itu ada beberapa harapan masyarakat yang disampaikan kepada anggota DPRD yang hadir dalam reses tersebut.

“Untuk di Tenjolaya ada beberapa poin tadi usulan masyarakat akan dimasukkan dalam program pemerintah 2023. Mudah-mudahan dapat diakomodir,” kata Lukmanudin Ar Rasyid kepada wartawan, Rabu 20 Juli 2022.

Kemudian, ada beberapa hal strategis yang disampaikan bahwa masyarakat, pemerintah kecamatan dan desa harus bersama-sama mendorong peningkatan pendapatan daerah wilayah Bogor Barat.

“Itu penting karena bicara pembangunan pasti bicara uang untuk membangunnya maka mendorong investasi ke Bogor Barat menjadi hal utama yang harus dilakukan,” katanya.

Lebih lanjut kata Lukmanudin Ar Rasyid ia bersyukur untuk tahun ini Feasibility Study (FS) untuk mengurai kemacetan di wilayah Bogor Barat sudah dianganggarkan oleh pemerintah, bahkan akan dilelang bulan Agustus 2022.

“FS nanti itu akan mengkaji bagaimana mengurai kemacetan di jalur nasional yang mengarah ke mulut mulut jalan wilayah Kabupaten, Cihideng Ilir, Tenjolaya, Situ Daun, Cinangneng, Cikampak, Cibatok dan Cempalang. Mudah-mudahan program mengurai kemacetan bisa jalan di 2023,” katanya.

Lebih lanjut kata Lukman yang ketiga selain mengurai kemacetan agar investasi masuk juga sudah berkoordinasi dengan Bapedda terkait perubahan tata ruang .

Sangat berharap Bogor Barat bagian timur mulai dari Dramaga, Ciampea dan Cibungbulang menjadi terbuka untuk kawasan investasi.

“Khususnya di wilayah tadi mulai dari Dramaga hingga Cibungbulang itu kan hari ini  kita tidak punya mal hotel, pendapatan sangat minim di wilayah Bogor barat kalau ada hotel mal itu kan ada pajak. Jadi,  dengan begitu zona - zona ruang untuk masuknya investasi benar benar terbuka masyarakat Bogor barat belaka ke mal tidak usah ke Cibinong atau Bogor,” katanya.