BOGOR, CEKLISSATU- Dua tahun silam, bencana longsor Sukajaya menghantam wilayah tersebut. Namun, dari 2020 sampai memasuki 2023 penanganan bencana masih belum juga selesai mulai dari hunian tetap yang saat ini masih dikerjakan, infrastruktur jalan bahkan sekolah sampai saat ini masih perlu penanganan serius.


Seperti Sekolah Negeri  05 Cileuksa Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya mengalami rusak hingga tidak bisa terpakai. 


Dari pantauan pada Rabu 14 Desember 2022, yang dilihat ada tiga ruangan belajar siswa rusak terbengkalai sampai sampai ruangan tersebut dipenuhi oleh rumput yang tinggi.


 
Erwan salah seorang Guru SDN 05 Cileuksa mengatakan, dengan kondisi yang saat ini satu lokal rusak  puluhan Siswa saat terpaksa dibagi waktunya belajarnya. 

Baca Juga : Rawan Diserobot, 2.331 Aset Pemkab Bogor Bodong


"Kalau untuk siswa disini ada 98 orang saat ini dibagi tiga kelas pagi sama siang sebenarnya SD cileuksa 05 ada dua titik  yang satu lagi ada di Cijairin,"katanya.


Erwan mengatakan, alasan Sekolah Cileuksa yang lambat dibangun tersebut diduga karena pihak terkait hanya melihat kondisi sekolah yang berada di kampung Cijairin yang lebih bagus padahal gedung tersebut berasal dari hibah perusahaan bukan dari Dinas Pendidikan. 


"Cuman ada hibah dari yayasan bangunannya, makanya yang terditeksi SD 05 itu yang disana di Cijairin karena bangunanya bagus. Sedangkan yang induknya itu disini di Ciparengpeng. Dan kami tidak menerima kalo rehab kelas pengenya gedung baru dan  untuk tempat bapak kepala Desa juga sudah menyiapkan lahan hibah untuk sarana pendidikan "katanya.


Sementara itu, Kepala Desa Cileuksa Ujang Ruhyadi pasca bencana tersebut dirinya mengakui tidak bisa bekerja sendirian dalam memulihkan sarana dan infrastruktur di wilayahnya tersebut walaupun sudah ada beberapa perusahaan yang memberikan CSR kepada desanya. 


"Secara kebutuhan pemulihan di desa Cileuksa ini sangat banyak, kami bisa mengcover beberapa dari jemput bola kami dari CSR agar tidak terlalu mengandalkan APBD Pemkab Bogor, beberapa sarana bisa dibenahi dan tercover oleh itu, tetapi bila pemerintah kabupaten tidak terjun  membantu itu sama saja bohong,"paparnya. 


Padahal menurutnya, dari mulai Plt Bupati dan dinas terkait sudah terjun langsung dalam memulihkan pasca bencana tetapi untuk dinas pendidikan dari awal sampai saat ini belum pernah melihat secara langsung datang melihat kondisi pendidikan di wilayah kecamatan Sukajaya. 


"Plt sudah melihat kondisi desa Cileuksa, bahkan beberapa bulan kemarin sudah keliling wilayah, dari mulai kepala dinas yang lain sudah ada kontribusinya untuk membantu memulihkan pasca bencana , tetapi yang disayangkan dari dinas pendidikan belum pernah terjun kebawah melihat kondisi disini seperti apa,sarana pendidikan itu penting bagi kami,anak-anak ini penerus bangsa yang harus difasilitasi dengan maksimal,"katanya.


Pria yang akrab disapa Apih ujang ini juga menegaskan bila dinas pendidikan memerlukan lahan untuk gedung baru dirinya juga siap membantu karena melihat kebutuhan masyarakat dalam dunia belajar mengajar. 


"Bahkan lahan sudah kami Siapkan bila memang bisa dibangun baru,tinggal bagaimana dinas pendidikan ini bisa memprioritaskan karena memang itu pekerjaanya, harus bisa melihat secara prioritas yang mana yang harusnya di prioritaskan," katanya. 


Selain itu, dia juga menyampaikan kebutuhan sarana pendidikan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini, apalagi setelah pasca covid-19 kegiatan belajar-mengajar sudah tidak lagi secara daring. 


"Sekarang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, para murid harus diberikan kenyamanan dan di fasilitasi dengan baik, bangunan harus layak yang akan digunakan. Apalagi saat ini setelah covid-19 belajar secara langsung dan tidak memakai metode daring itu sangat dibutuhkan,"ujarnya.