BOGOR, CEKLISSATU - Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan memerintahkan tenaga kesehatan (nakes) untuk rajin turun ke lapangan menyosialisasikan soal gagal ginjal akut ke masyarakat. 

Menurutnya, sosialisasi tersebut akan membantu masyarakat lebih memahami dan mencegah gagal ginjal akut yang kini merenak dan mengakibatkan tiga anak di Kabupaten Bogor meninggal dunia.

"Dengan sosialisasi masyarakat akan terbantu, lebih memahami. Karena literasi mereka soal pencegahan gagal ginjal akut ini sangat penting," kata Iwan, Minggu 30 Oktober 2022.

Secara pribadi, Iwan pun mengaku tidak terlalu memahami soal gagal ginjal akut pada anak. Namun, tenaga kesehatan memiliki kewajiban untuk menjelaskan hal itu dan bagaimana langkah pencegahan sesuai dengan arahan dari Kemenkes.

"Karena sekarang saya nggak tahu nih, kok anak kecil sudah kena ginjal, yang sudah banyak minum obat dan lainnya jadi gagal ginjal. Maka dari itu ini perlu disosialisasikan," jelas Iwan.

Namun begitu, dia juga menyampaikan masyarakat untukmu tetap waspada tanpa panik dengan mengikuti anjuran dari pemerintah melalui nakes.

"Harus turun ke lapangan, harus ada sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat. Jangan sedikit-sedikit anak panas langsung diberi obat sirup. Ini literasi penting bagi masyarakat," tutur Iwan.

Sebelumnya diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengungkap tiga anak di bawah umur di wilayahnya meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, dari tiga kasus tersebut dua di antaranya adalah kasus lama yang terjadi Agustu lalu. Mereka adalah warga Kecamatan Citeureup dan Jonggol.

"Dua kasus itu merupakan kasus lama yang terjadi pada Agustus 2022 (data Kemenkes). Keduanya meninggal dunia pada September 2022. Hasil diagnosa akhir RSCM keduanya gagal ginjal akut," kata Adang kepada wartawan.

Untuk kasus ketiga, itu terdeteksi pada anak asal Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Anak tersebut meninggal dunia pada bulan ini, Oktober 2022.

"Yang ketiga itu kasus bulan ini," jelas Adang.