BOGOR, CEKLISSATU— Siapa yang tidak tahu buah alpukat, jenis buah yang familiar dan memiliki ciri khas tersendiri isi buah berdaging lunak, selain banyak manfaat untuk kesehatan. Buah tersebut juga banyak ditemukan baik di pasar maupaun di toko toko buah bahkan bisa tumbuh di dataran tinggi maupaun rendah.

Seperti di Desa Karyasari Kecamatan Leuwliang Kabupaten Bogor, buah alpukat itu berhasil ditanam sekaligus dilakukan pembibitan oleh Joni Winata oleh warga Kampung Tamansari RT 02, RW 05, Desa Karyasari, kecamatan Leuwiliang, kabupaten Bogor.

Joni mengatakan bercocok tanaman buah alpukat tidak usah takut, karena sampai kapanpun tetap laku. Di sisi lain perawatannya juga mudah.

Joni winata menjelaskan, untuk perawatan tanaman alpukat, pembudidaya hanya perlu memperhatikan tiga hal. Yakni, pengairan, pemupukan, dan penanggulangan hama.

Dan perlakuan ini apabila dilakukan secara cukup dan sesuai kebutuhan tanaman, pohon alpukat akan cepat berbuah dan memiliki masa produktif yang lama.

"Pengalaman saya, dari bibit setinggi 50 sentimeter, hanya butuh dua tahun sampai tiga tahun sudah berbuah,"kata Joni kepada wartawan.

Saat masa awal berbuah, biasanya pohon alpukat hanya mengeluarkan beberapa buah saja. Namun jangan khawatir, menurut Joni, dalam satu musim berbuah berikutnya, pohon alpukat bisa dipanen hingga tiga kali asal nutrisi tanah bagus. Terlebih untuk pohon yang sudah berusia 5 - 6 tahun, satu pohon alpukat bisa menghasilkan hingga 4 kwintal buah dalam satu musim.

“Untuk saat ini, harga satu kilogram buah alpukat berkisar dari belasan hingga puluhan ribu rupiah tergantung jenisnya. Harga itu untuk jenis buah alpukat dengan varietas unggul,”katanya.

Joni sendiri memiliki ratusan bibit dari belasan jenis alpukat dengan varietas unggul dan populer bagi penikmatnya. Diantaranya yang dia sebutkan, yakni. Miki, Aligator, Kendil, Markus, Non Biji, Hass Australia, Mentega, Mentega Jumbo, Red Vietnam, dan jenis Wurtz, California.

"Harga bibit rata-rata mulai dari Rp 30 ribuan. Yang paling mahal Rp150 ribu yang jenis Hass. Bibitnya produksi sendiri dan semua sudah siap tanam," ucapnya.

Lebih lanjut Joni juga membagikan tips agar pohon alpukat yang baru tanam bisa cepat berbuah. Yakni dengan pemberian pupuk kandang sebagai dasaran pohon diberikan dua kali dalam setahun.

“Selain itu juga diimbangi dengan pemberian pupuk kimia yang memiliki kandungan kalium dan phospat tinggi untuk disemprotkan. Itu untuk memancing buah agar cepat keluar," ujarnya.

Selain itu kata Joni di karyasari menanam bibit sebanyak 10 ribu yang terpecah penanamannya yang ada di masyarakat yang ada di kampung tamansari Alpukat jenis Miki jadi perkiraan 2025 Desa Karyasari paling terbanyak Alpukat miki se- kabupaten Bogor,

"Jangan takut tidak laku, kebutuhan buah ini masih tinggi,"katanya.