JAKARTA, CEKLISSATU - Walau sudah membuka akses ekonomi sebesar-besarnya pasca kebijakan zero covid pada akhir 2022, ekonomi China terus merosot, bahkan menuju deflasi. 

Hal itu juga diperparah dengan anjloknya pasar properti di China. 

Untuk menolong ekonomi yang semakin merosot, Dewan Negara China berencana untuk lebih menarik investasi asing dan meningkatkan lingkungan bisnis, termasuk langkah-langkah pajak dan visa, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu 16 Agustus 2023.

Baca Juga : Sektor Properti Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 16 Persen, Jokowi: Sangat Besar Sekali

Pemerintah China ingin menarik lebih banyak investasi di industri-industri utama serta mendorong perusahaan-perusahaan asing untuk mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan di negara tersebut. 

Selain itu, untuk meningkatkan dukungan fisk dan perpajakan bisnis, China juga bakal membuat kebijakan pengajuan visa dan izin tinggal lebih mudah bagi karyawan perusahaan asing. 

Rendahnya daya beli masyarakat yang ditandai dengan krisis properti dan deflasi, menghantui ekonomi China yang belum sepenuhnya membaik. 

Hal ini menurut kalangan ekonom karena menurunnya investasi real estate, yang dipicu terkikisnya kepercayaan investor akibat gagal bayar obligasi dan terus menurunnya penjualan properti.

Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi China tetap ditargetkan sebesar 5 persen, dan mempertahankan suku bunga kebijakan utama di posisi 2,65 persen.