JAKARTA, CEKLISSATU - Rokok kretek filter menyumbang 0,23 persen terhadap inflasi Sumatera Utara (Sumut)

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi daerah, yang digelar secara daring di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin 5 Desember 2022.
 
Edy berkata kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga mempengaruhi inflasi di Sumatera Utara. Komoditas itu menyumbang 1,15 persen inflasi di Sumatera Utara.

Baca Juga : Ketidakpastian Ekonomi Global, Afrika Alami Inflasi Pangan Tertinggi

Komoditas lain yang menyumbang inflasi di Sumatera Utara menurut Edy adalah angkutan udara (0,25 persen), beras (0,21 persen), dan angkutan dalam kota (0,21 persen).
 
"Penyumbang inflasi ini klasik, bensin, angkutan udara, kretek, terlalu banyak merokok orang di sini, beras, angkutan dalam kota," kata Edy.
 
Pemprov Sumatera Utara menargetkan inflasi year on year pada November 2022 sebesar 4,5 persen. 
 
Namun, target itu meleset dan inflasi di Sumatera mencapai 5,03 persen.