JAKARTA, CEKLISSATU – Dana Moneter Internasioal atau IMF meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan proyek hilirisasi.

Proyek hilirisasi komoditas pertambangan merupakan satu-satunya cara untuk Indonesia meningkatkan nilai tambah dari hasil pertambangan.

Terkait permintaan IMF itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan disebut ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu Managing Director IMF, Kristalina Georgieva guna menjelaskan visi Indonesia lebih detail terkait hilirisasi.

"Menko Luhut nantinya akan ke Amerika dan berencana bertemu dengan Managing Director IMF untuk menjelaskan visi kami ini dengan lebih detail. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjalin dialog yang konstruktif dan berbagi tujuan kita dalam menciptakan Indonesia yang lebih berkelanjutan, adil, dan sejahtera," ujar Juru Bicara Menko Marves , Jodi Mahardi dalam keterangannya, Jumat 30 Juni 2023.

Baca Juga : Hilirisasi Nikel Sukses Beri Nilai Tambah Pendapatan Indonesia, Hasilkan Rp165 T

Hilirisasi menjadi cara Indonesia untuk melompat menjadi negara maju, dengan hilirisasi Indonesia tak hanya mengekspor barang mentah melainkan barang jadi seperti baterai kendaraan listrik yang saat ini dibutuhkan dunia.

Jodi mengatakan, Indonesia sebagai bangsa berdaulat dan berkembang ingin memperkuat hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.

"Kami merasa berterima kasih atas perspektif yang telah disampaikan oleh IMF. Sebagai bangsa yang berdaulat dan sedang berkembang, pandangan kami terhadap masa depan adalah untuk memperkuat peran kita dalam proses hilirisasi, yang merujuk kepada peningkatan nilai tambah produk kami, bukan hanya sebagai pengekspor bahan mentah," kata Jodi.

“Proyek hilirisasi selaras dengan amanat Undang-Undang (UU) 1945 pasal 33 ayat (3), yang menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk keberlanjutan dan kemakmuran rakyat,” tutup Jodi.