JAKARTA, CEKLISSATU - Kementerian Pertanian (Kementan) akan impor 3 juta dosis vaksin untuk pencegahab penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Jutaan vaksin tersebut akan segera tiba di tanah air pekan depan. 

“Vaksin minggu depan udah datang. Virus ini kan seperti Covid-19 cepat menyebar. Jadi terus berupaya dipercepat. Untuk awal mungkin sekitar 3 jutaan dosis, dari berbagai sumber, anggarannya saya tidak hapal,” kata Nasrullah di gedung Komisi Pengawasan Persaingan Usaha, di Jakarta, Kamis 9 Juni 2022.

Dia menjelaskan, nanti satu hewan ternak akan disuntik satu dosis. Hewan ternak yang disuntik itu diantaranya yang sehat di wilayah wabah, sementara hewan ternak di luar wilayah wabah tidak akan divaksin.

“Insya Allah obat-obatan juga kita drop terus menerus dan kita juga perlu dukungan pemerintah daerah provinsi dan Kabupaten. Kemudian ini juga tidak menular ke manusia, dagingnya bisa dimakan,” ujarnya.

Baca Juga : Guru Besar IPB University: Tingkat Kematian Akibat PMK di Bawah 5 Persen

Nasrullah menegaskan Kementan sangat serius menangani PMK ini semaksimal mungkin agar hewan ternak di wilayah wabah tersebut bisa ditangani.

“Kita ga main-main dan telah berupaya semaksimal mungkin yang bisa kita lakukan. Kedua, penanganan ini tentunya mempunyai potensi-potensi yang kelihatan menuju ke arah kesembuhan,” ujarnya.

Diketahui, penyakit mulut dan kuku telah menyebar di 16 provinsi di Indonesia. Data Kementerian Pertanian pada 22 Mei 2022 menyebut, sebanyak 16 provinsi dan 82 kabupaten/kota terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan total 5.454.454 ekor terdampak dan 20.723 ekor sakit.

Semula, penyakit yang mengintai hewan ternak berkuku belah itu hanya mewabah di Provinsi Jawa Timur dan Aceh pada awal Mei 2022.

Nasrullah menegaskan, penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi tidak berbahaya bagi manusia, namun menjadi salah satu penyakit hewan menular paling berbahaya pada sapi. Penyakit tersebut juga memiliki daya tular yang sangat cepat.