JAKARTA, CEKLISSATU - Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengadakan audiensi dengan beberapa pengusaha, meminta masukan untuk perkuat ekonomi Jakarta. 

Pertumbuhan ekonomi Jakarta, kata Heru, terus mengalami pertumbuhan pasca pandemi Covid-19, yang salah satunya didukung oleh bisnis dari para pelaku usaha yang menunjukan tren positif.

“Saran-saran yang diberikan oleh para pelaku usaha dinilai sangat relevan dengan kondisi yang ada di lapangan, khususnya sektor riil,” kata Heru Budi dalam keterangannya, Kamis 13 Juli 2023.

Baca Juga : KPU Kota Bogor Sebut Masih Ada 795 Bacaleg dari 17 Parpol Harus Perbaikan

Heru mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menampung, dan jika ada saran yang perlu langsung di tindak lanjuti kami akan lakukan. 

“Kami terus  memantau perkembangan usaha di Jakarta. Terlebih bangkitnya perekonomian pasca pandemi Covid-19 sangat berdampak pada dunia usaha,” ujar Heru. 

Pihaknya juga terus mendorong bangkitnya aktivitas produksi, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki dampak yang besar. 

Data Bank Indonesia menunjukan, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I-2023 dengan pangsa 16,92 persen terhadap nasional tercatat tumbuh sebesar 4,95 persen secara year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yakni 4,85 persen yoy. 

“Adapun perekonomian DKI Jakarta pada 2023 diproyeksikan masih akan tumbuh tinggi pada kisaran 4,8 persen-5,6 persen yoy. Prakiraan tersebut didukung oleh mobilitas masyarakat yang terus meningkat pasca pencabutan PPKM, optimisme masyarakat yang masih baik, semakin tingginya aktivitas pariwisata, MICE dan event seiring pelonggaran restriksi perjalanan dan meredanya kasus Covid-19, serta berlanjutnya berbagai proyek infrastruktur strategis nasional pemerintah,” jelasnya. 

Sementara itu, Heru menjelaskan, inflasi DKI Jakarta pada 2023 diperkirakan akan menurun dibandingkan tahun sebelumnya dan kembali ke rentang sasaran 3,0. 

“Kondisi tersebut didukung oleh pasokan bahan pangan yang semakin terjaga sejalan dengan kondisi cuaca yang lebih kondusif serta penguatan berbagai upaya pengendalian inflasi, utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), termasuk perluasan kerjasama antar daerah (KAD) oleh 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan DKI Jakarta,” tutup dia.