BOGOR, CEKLISSATU - Rencana moda transportask publik berbasis rel atau Trem di Kota Bogor mendapat dukungan dan lampu hijau dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya bahwa ambisi untuk meningkatkan layanan transportasi publik di jantung Kota Bogor itu sudah dibahasnya secara intim bersama kepala negara tersebut. 

Rencana itu juga, diakui Bima disambut baik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian.

"Saya sudah laporkan khusus, diskusi cukup panjang dengan Presiden Joko Widodo secara empat mata. Beliau mendukung penuh dan menyarankan untuk berkolaborasi dengan pihak swasta," ucapnya pada Rabu, 11 Januari 2023.

Bima menegaskan bahwa Pemkot Bogor telah mematangkan sejumlah kajian termasuk studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk mewujudkan hal itu dan saat ini prosesnya sudah masuk pada fase penjajakan terkait pendanaan.

Baca Juga : 18 Simpatisan Lukas Enembe Ditangkap Polisi, 1 Tewas

Sebab, sambung Bima, tidak mungkin proyek yang terbilang besar untuk suatu daerah tersebut didanai oleh negara. Karena berdasarkan hasil kajian, untuk tahap pertama saja Pemkot Bogor membutuhkan anggaran sekitar Rp1,7 triliun.

"Jadi sistem pendanaannya itu akan bakal banyak melibatkan swasta dan menyelaraskan dengan rencana pembangunan lainnya juga ke depan. Seperti jembatan Otista penataan Suryakencana dan lain-lain," ungkapnya.

Menurut Bima, hadirnya Trem nantinya akan mengubah wajah Kota Bogor khususnya di jantung kota yang terintegrasi  dengan program strategis nasional, yakni pembangunan Light Rail Transit (LRT) Tahap II Cibubur-Baranangsiang dan Kereta Api.

"Karena nanti ketika LRT masuk ke Kota Bogor ini harus ada moda transportasi yang bisa mengintegrasikan antara LRT dengan transportasi kota apalagi kan angkot nanti akan hilang, jadi di dalam kota itu menyisakan bis dan trem tersebut," jelasnya.

Politisi PAN itu menambahkan, untuk mendatangkan armada Trem pihaknya akan berkolaborasi dengan PT INKA. Ia memprediksi rencana itu baru akan terealisasi antara 2024 atau 2025 mendatang, karena Pemkot Bogor masih membutuhkan perencanaan yang sangat matang.

Proyek jangka panjang tersebut, masih kata Bima, rencananya akan melintas pada sejumlah wilayah di Kota Bogor dengan menghadirkan 4 koridor, namun sebagai langkah awal akan difokuskan pada satu koridor.

"Nantinya akan ada banyak koridor, tetapi koridor pertama adalah mengelilingi Istana Kebun Raya ya dan melipir ke arah Jalan Dewi Sartika, Pengadilan dan kembali lagi ke Jalan Juanda dan Jalan Pajajaran. Dan trem ini memang moda transportasi masa depan, karena sudah melalui suatu kajian yang matang," katanya.