BOGOR, CEKLISSATU - Usai kegiatan nobar debat Capres terakhir yang digelar KPU RI dan disiarkan secara live disejumlah televisi nasional, Ketua TPC Ganjar-Mahfud Kota Bogor Andri Saleh Amarald mengatakan, debat Capres kelima Pilpres 2024, Minggu, 4 Februari 2024 malam, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo lebih agresif dibanding dengan capres lainnya. 

Ganjar bahkan menyinggung dinasti politik demokrasi di Indonesia. Selain itu, Ganjar juga mengungkit debat capres 2019 lalu, yang di mana Jokowi mengingatkan jangan pilih pemimpin yang otoriter.

"Ganjar dalam closing statementnya lebih agresif ya. Ganjar bilang seperti pidato Jokowi (debat) 2019, jangan pilih orang yang (pemimpin) otoriter, punya record kekerasan dan pelanggaran HAM dan seterusnya," kata Andri.

Baca Juga : Disdukcapil Kota Bogor Mudahkan Pemilih Pemula Rekam e-KTP, Buka Pelayanan Sampai Malam bahkan di Hari Libur

Meski agresif, dia menyampaikan, bahasa yang disampaikan Ganjar dalam pernyataan penutup debat itu dinilai santun. "Tapi kontennya sangat agresif dan itu spesifik, semua orang tahu bahwa closing statement itu untuk ditujukan untuk Prabowo," katanya.

Tak hanya itu, Ganjar juga menggunakan data. "Pernyataan yang disampaikan Pak Ganjar menggunakan data. Dengan data yang komplit, apapun juga bisa kita lakukan dengan baik," kata Andri Amarald yang juga Caleg DPR RI nomor 5 Dapil Kota Bogor-Kabupaten Cianjur ini.

Selain menggunakan data, pada debat kelima tadi Ganjar juga berbicara berdasarkan pengalamannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. "Jadi, kita percaya negara ini akan menjadi lebih baik dipimpin Pak Ganjar-Mahfud," ujarnya.

Menurutnya, program pak ganjar itukan sudah didalami dengan pengalaman, bukan cuma sekedar teori bukan sekedar mencontek, jadi programnya sangat merakyat. 

"Pak ganjar kan dalam menciptakan program dia kan keliling dulu ketemu langsung sama orang, jadi apa yang indah di teori dia bisa tau bahwa ini ngak sesuai di lapangan belum lagi pengalamannya sebagai Gubernur," katanya.

Senada, Caleg DPRD Kota Bogor Dapil Bogor Utara nomor urut 5, Yuno Abeta Lahay menilai Ganjar Pranowo kembali menjadi yang terbaik di debat capres terakhir. 

Secara keseluruhan, kata Yuno, Ganjar menunjukkan performa yang diharapkan olehnya, dimana calon presiden (capres) nomor urut 3 itu bisa mengendalikan emosinya dan terlihat stabil. 

"Pak Ganjar konstan ya. Dari awal memang program kerja dan rencana kerjanya sangat terstruktur dan memang konsisten. Jadi memang konstan," kata Yuno seusai nonton bareng debat capres di Posko TPC Ganjar-Mahfud Kota Bogor

Yuno menambahkan, memang di debat ini ada bunga-bunga yang diolah oleh capres-capres lain selama perjalanan kampanye yang dilakukan Ganjar. Tetapi, dirinya melihat dari total program kerja pasangan Ganjar-Mahfud ini menunjukkan capres yang diusungnya tetap konsisten. 

"Dan saya melihat pak Ganjar stabil dari sisi emosi, sisi mental dan juga dari sisi pengendalian pikiran sangat stabil, bahkan pak Ganjar menguasai masalah dan menguasai panggung," jelasnya. 

Di samping itu, pria yang juga Ketua PHRI Kota Bogor ini melontarkan sindiran kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto soal program makan gratis yang berulangkali diungkapkan didalam debat capres

Dia mengatakan, makan gratis merupakan sesuatu yang tidak mudah, apalagi dia sebagai pelaku dibidang industri setidaknya tahu bagaimana cara mengolahnya dan lain sebagainya, termasuk kelayakan dari makanan tersebut, hingga selera (makan) orang Indonesia itu harus seperti apa. 

"Sekarang kita ngomongin makan gratis, makan gratis. Tahu enggak kalau Indonesia itu adalah penghasilan sampah makanan terbesar nomor dua di dunia. Jadi kebayang tidak kalau program makan gratis itu tidak sesuai selera masyarakat, atau program yang disediakan tetapi tidak diambil oleh masyarakat, ujung-ujungnya ya akan jadi sampah. Dan ini yang menurut saya sesuatu yang mengerikan," ungkapnya. 

Walau begitu, dirinya mempersilahkan karena setiap pasangan calon memiliki keyakinannya masing-masing. Belum lagi dirinya mendengar di saat debat capres tersebut ada tim paslon nomor 2 menyebutkan bahwa program itu akan dilaksanakan di sekolah dan dilakukan oleh ibu-ibu PKK. 

"Bagi saya, itu lebih ngaco lagi, karena kalau di sekolah kebayang tidak ada dapur dan memang di luar negeri di Jerman ada, tapi itu untuk mahasiswa, bukan untuk sekolah SD, SMP dan SMA. Nah ini di sekolah-sekolah, jadi gini lho kasarnya Emak bapaknya aja susah menyuruh anaknya makan, apalagi pemerintah," katanya. 

Lanjut Yuno, daripada pemborosan hanya untuk program makan gratis lebih baik internet gratis. Karena, kata dia, aksesibilitas dan keterbukaan informasi itu sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. 

"Jadi menurut saya daripada pemborosan, lebih baik internet gratis. Karena aksesibilitas, keterbukaan informasi sangat penting, dibutuhkan oleh kita dan itu akan menyongsong generasi kita sehingga bisa menghasilkan pendapatan, setelah itu bisa beli makan sesuai seleranya," tandasnya.