JAKARTA, CEKLISSATU - Ustad dan pendeta turut menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Kedua pemuka agama itu meninggal dunia akibat ditembak kelompok separatis itu. 

Ustad Daeng Marannu pendakwah di Masjid Kenyam, Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua. Sedangkan pendeta Eliaser Banner sebagai pelayan gereja di Kampung Yereitma, Distrik Pija, Kabupaten Nduga. 

Pendeta Eliaser ke Nduga dalam rangka kegiatan konfrensi GKI di Wamena pada 26-28 Juli 2022 mendatang. 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyampaikan, dua pemuka agama itu tewas bersama delapan orang lainnya atas aksi penyerangan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Selain Ustad Daeng Marannu, pendeta Eliaser Banner juga menjadi korban penembakan. Ia ditembaki saat melerai penganiayaan yang dilakukan KKB," tutur Kamal dalam keterangannya, Minggu 17 Juli 2022.

Baca Juga : KKB Bantai 10 Warga Sipil di Nduga Papua

Menurut Kamal, Ustad Daeng Marannu terakhir melakukan pengabdiannya dengan mengisi khotbah Idul Adha pada Minggu, 10 Juli 2022 di Mesjid Kenyam. Aksi penyerangan KKB Papua itu pun mengundang keprihatinan sejumlah pihak, seperti para tokoh agama setempat yang mengutuk keras kekejaman tersebut.

Sejauh ini, situasi di Kampung Nogolait sudah berangsur kondusif. Aparat bersiaga di lokasi untuk berjaga, serta mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak di inginkan.

"Di sana sudah ada anggota yang berjaga, dan kasus ini masih dalam penyelidikan. Kita bersama pihak terkait akan berusaha semaksimal mungkin menangkap para pelaku agar bisa diadili sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Kamal.

Polri masih melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang melakukan penyerangan terhadap 12 warga sipil, dengan 10 di antaranya meninggal dunia. 

Kamal menyampaikan, penyerangan dan penembakan KKB terhadap warga sipil itu terjadi di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu 16 Juli sekitar pukul 09.15 WIT di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga. 

"Sangat keji, tidak pandang bulu, seorang pendeta yang harusnya kita hargai dan kita hormati harus menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata," jelas dia.