BOGOR, CEKLISSSATU-  Ratusan mahasiswa IPB University terjerat pinjaman online (Pinjol)  total keselurhanya hingga miliaran rupiah, para korban akhirnya melaporkan kasus penipuan itu  ke Markas Polresta Bogor Kota, meskipun sebagian lagi masih belum melapor ke polisi. Tak hanya itu sejumlah mahasiswa kini juga dihantui rasa ketakutan untuk melapor kepada orang tuanya karena takut disalahkan. 


Kasus penipuan investasi online ini dengan motif  mahasiswa diajak kerjasama investasi untuk membesarkan usaha penjualan online, ratusan  mahasiswa pun diminta meminjam uang ke pinjaman online sebagai modal investasi, tanpa syarat lain hanya menyetorkan kartu tanda penduduk dan kartu keluarga saja.


Seperti yang diceritakan Aurelia Habis (20) mahasiswa Fakultas Pertanian mengaku kini dirinya terjerat pinjaman online hingga Rp 6 juta. Dirinya mulai terjerat penipuan ini saat terlibat dalam sebuah projek usaha dengan kakak tingkatnya di kampusnya.

Baca Juga : Jangan Karena Orang Dalam, Pegawai Baru di Pemkab Bogor Harus Diseleksi


"Aurel diajak bergabung dengan grup usaha penjualan online, dengan cara melakukan order viktif dan investasi usaha. Dari usaha ini Aurel dijanjikan keuntungan per bulan 10 persen dari nilai investasi sejak Agustus lalu. Namun sempat menuai keuntungan justru usaha mereka mentok dikejar kejar debt colektor. Sempet ke rumah malahan," ungkap Aurel. 


Kondisi lebih parah dialami Sylvia Nur Aini, mahasiswi Fakultas Peternakan karena terjerat pinjaman online hingga Rp 13 juta. Sama  halnya dengan Aurel, Sylvia juga awalnya tergiur keuntungan usaha bersama hingga terjerat pinjaman online. Menurutnya, hingga kini terdapat ratusan mahasiswa IPB yang terjerat pinjaman online ini. 


"Awalnya kita dikenalin oleh kakak tingkat, untuk ikut projek investasi dengan keuntungan menggiurkan. Trus kita tertarik," ungkapnya. 


Menurutnya dari data WAG hingga kini tercatat hingga 300 mahasiswa IPB dan warga umum yang terjerat pinjaman online bermodus investasi usaha ini dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah.


Sementara itu, pihak kampus IPB university sendiri saat ini tengah mendata siapa saja yang menjadi korban, dan bahkan menyiapkan bantuan hukum jika diperlukan, hal ini disampaikan langsung oleh yatri indah Kusumastuti.


Yatri mengatakan bahwa sebanyak sebelas orang sudah melaporkan pada pihak berwajib, dan sisanya kami masih tunggu dan segera menyampaikan kejadian ini pada bidang kemahasiswaan IPB.


"Kami akan bantu mahasiswa kami dengan cara mendata para mahasiswa yang menjadi korban investasi penjualan online , dan untuk sebagian mahasiswa kami sudah melapor ke polres kota Bogor. Bukan hanya ke polres kota Bogor, karena jumlahnya mencapai ratusan juta. Dan didua wilayah yakni kota dan kabupaten Bogor,"ungkapnya.