BOGOR, CEKLISSATU - Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mulai menyoroti proses rekrutmen pegawai honorer di lingkup Pemkab Bogor.


Iwan menginginkan setiap pegawai baru yang masik harus melalui tahapan seleksi. Sebab, dia mengaku proses rekrutmen tersebut cenderung karena adanya orang dalam di Pemkab Bogor.


"Proses rekrutmen pegawai honorer nantinya harus terkonsentrasi di BKPSDM (Badan Kepegawaian Pendidikan Pengembangan Sumber Daya Manusia)," kata Iwan kepada wartawan, Selasa 15 November 2022.


Iwan menjelaskan, proses seleksi dilakukan tidak hanya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja di pemerintahan. Tapi juga mengedepankan moralitas pegawai.

Baca Juga : Polisi Ringkus Jaringan Pengedar Uang Palsu di Bogor


Hal itu tak lepas dari adanya kasus yang melibatkan seorang pegawai honorer Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.


Pegawai asal Kota Depok itu harus berurusan dengan hukum usai menjadi tersangka pembunuhan sadis terhadap anak kandungnya sendiri.


Iwan mengaku tak ingin hal seperti itu terjadi kembali. Sehingga, proses seleksi saat penerimaan pegawai baru di lingkup Pemkab Bogor diharapkan mampu mencegah terjadinya perbuatan yang melawan hukum.


"Saya minta ke depan ada fit and proper tes dari BKPSDM. Karena mereka yang ditugaskan untuk pembinaan kepada pegawai, apalagi pegawai pemda itu ada dua yakni ASN dan non ASN," jelasnya.


Jika kebijakan itu dilaksanakan dengan baik, nantinya dinas harus berkomunikasi dengan BKPSDM untuk merekrut pegawai.


Iwan juga meminta agar setiap dinas tidak berkehendak masing-masing soal rekrutmen pegawai kontrak. Apalagi setiap tahunnya pegawai kontrak di Kabupaten Bogor bertambah.


"Makannya nanti di APBD 2023 akan kita koreksi. Dinas jangan berkehendak cuma gegara titipan temen saudara atau yang lain," tegas Iwan. 


Sementara diketahui, tahun ini, Pemkab Bogor tidak akan menerima tenaga honorer baru. Kebijakan itu merujuk pada rencana penghapusan tenaga honorer yang akan dilakukan Kemenpan-RB pada 23 November 2023.