BOGOR, CEKLISSATU - Pemotor diduga menampar anggota Satpol PP di kawasan Alun-Alun Kota Bogor. Video pasca kejadian itu pun viral di media sosial.Dalam video tersebut, terlihat pengendara motor yang sedang emosi menunjuk ke arah anggota Satpol PP. Pria tersebut terus memaki anggota sehingga dilerai oleh warga sekitar dan para pengendara lainnya.

Tak lama, pria paruh baya itu pergi dari lokasi sambil membonceng seorang wanita. Terdengar, pengendara motor itu hendak mendatangi Balai Kota Bogor.

"Main fisik, melawan petugas main fisik," ucap perekam video dikutip wartawan, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga : Ironis, Kepala Toko Alfamart di Bogor Lakukan Percobaan Pencurian ke Toko Lain

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syach mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu 8 November 2023. Berawal anggotanya hendak melerai cekcok antara pemotor tersebut dengan juru parkir.

"Kejadiannya 2 hari yang lalu. Jadi gini itu orang itu parkir dia nunggu istrinya di tempat parkir. Tukang parkir minta duit parkir, dia gak mau bayar cekcok kan adu mulut ada anggota di situ terus si orang itu bilang 'ini pungli, pungli' anggota saya bilang 'pak kalau persoalan urusan parkir ke Dishub pak' jangan ribut-ribut di sini saya jaga di sini," tutur Agus 

Tetapi, wanita dan pengendara itu diduga melakukan penamparan terhadap anggotanya. Tetapi, dipastikannya anggota Satpol PP tidak terpancing.

"Marah-marah ke anggota saya terus yang nampar bininya, yang cowoknya nampar helm. Kalau anggota sih gak terpancing," terangnya.

Keesokan paginya, pengendara yang belum diketahui identitasnya itu mendatangi Mako Satpol PP. Bukannya meminta maaf, pria itu justru kembali bersikeras dan meminta anggotanya dihukum.

"Terus bsok paginya datang ke Mako saya pikir dia mau damai atau bagaimana ternyata enggak dia keras lah mau somasi sama dia minta anggota saya dihukum. Saya bilang dihukum kenapa? Kan yang nampar dari pihak situ," terangnya.

Atas kejadian itu, pihaknya enggan memperpanjang masalah dan menganggap sebagai resiko yang bertugas di lapangan. Terpenting, anggota dapat menahan dan tidak terpancing emosi.

"Kita gak mau perpanjang, tapi alangkah baiknya kalau udah nampar ya minta maaf, dia gak mau malah mau somasi juga. Kita sih yaudah sudah resiko di lapangan ya begitu," tandasnya.