BOGOR, CEKLISSATU - Proyek pembangunan Masjid Agung yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika tepatnya di sekitar kawasan Alun-alun Kota Bogor dipastikan molor atau tidak selesai di tahun 2023.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina bahwa dirinya menilai dalam pembangunan Masjid Agung pihak kontraktor tidak memiliki manajemen yang bagus.

"Gaakan selesai tahun ini. Cuman saya harus dorong di sisa waktu 2023 ini. Untuk penyebabnya, ya karena manajemen mereka jelek," ucapnya.

Rena menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong pekerjaan sampai akhir tahun 2023 agar dapat dipastikan progresnya sampai sejauh mana untuk pembangunan Masjid Agung.  "Sekarang masih 80 persen. Kami push lagi supaya seselesainya 10 hari ke depan," jelasnya.

Baca Juga : Lolos PPPK, Seorang Guru Penuhi Nazar Lari Marathon dari Kecamatan Kasiman hingga Pemkab Bojonegoro

Rena pun memastikan, kontraktor proyek pembangunan Masjid Agung ini akan terkena denda telat. Denda itu akan dihitung pada akhir tahun nanti dari progres yang sudah dicapai.

"Kami maksimalkan sisa waktu. Kalau pun nanti ada tambahan waktu mereka mesti denda karena lewat tahun. Nanti kita hitung berapa ga selesainya. Kita pake sistem denda," katanya.

Sementara itu, bila menilik Laman LPSE proyek pembangunan Masjid Agung 2023 ini, menghabiskan anggaran APBD sebesar 33 Miliar.

Proyek ini dimenangkan oleh PT Bumi Putri Selapari asal Sumatera Selatan.

Sementara itu, pantauan dilapangan terlihat masih ada pekerjaan di proyek pembangunan yang menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp33 miliar tersebut.

Bahkan, dibagian menara dan bagian samping masjid masih jauh dari kata rampung sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar bagi kontraktor PT. Bumi Putri Selapari asal Sumatera Selatan selaku pemenang proyek.