BOGOR, CEKLISSATU - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, masih menunggu hasil laboratorium dari Puslabfor Polri terkait kebocoran tangki milik SPBU ke area pemukiman warga, di Desa Pengasinan Kecamatan Gunung Sindur yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kami sudah ke lapangan dan mengambil sampel, ternyata sample minyak itu metode khusus langsung Puslabfor Polri yang harus ambil. Kami masih menunggu hasilnya," kata Kasi Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru Sucahyo kepada wartawan, Selasa 19 September 2023.

Dia memperkirakan hasil uji laboratorium yang dilakukan Puslabfor Polri tersebut keluar setidaknya 14 hari pasca dilakukan pengujian.

Baca Juga : DLH Kabupaten Bogor Cek Lab Sumur Warga Gunung Sindur yang Diduga Tercemar BBM

"Biasanya kalau laboratorium itu 14 hari, mudah-mudahan dari Puslabfor dan arahan dari KLHK itu hasilnya bisa segera kita terima," jelas Dyan Heru.

Sebelumnya, sekitar 8 September 2023, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, mendalami dugaan adanya pencemaran air yang bercampur BBM di wilayah Gunung Sindur.

Plt Kepala DLH Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji mengatakan, pendalaman kasus dilakukan dengan mengambil sampel air yang diduga tercemar BBM tersebut.

Sampel tersebut, kata dia, nantinya akan dibawa untuk diuji laboratorium, memastikan apa jenis BBM yang telah bercampur dengan air tersebut.

"Jadi nanti diketahui yang tercemar apa itu dari pertalite atau dari pertamax, atau misalnya ada solar," ujar Bambam belum lama ini.

Menurutnya, penanganan nantinya akan diserahkan kepada Pertamina. Yang pasti, kata dia, DLH hanya melakukan pemeriksaan kandungan dalam sumur tersebut.

"Yang berwenang nanti Pertamina punya SOP sendiri. Jadi nanti mereka yang akan melaksanakan. Kita prinsipnya hanya melihat, tercemarnya apakah betul. Walaupun secara kasat mata dari bahan bakar, kita harus buktikan secara lab," jelasnya.