BOGOR, CEKLISSATU - Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes), Adang Mulyana mengungkap potensi penyebaran cacar monyet di wilayah Kabupaten Bogor cukup besar.

Potensi tersebut, kata dia, bisa terjadi usai kasus cacar monyet ditemukan di Kabupaten Bogor tepatnya di wilayah Kecamatan Parungpanjang.

"Kita punya potensi (penyebaran cacar monyet) pasca kasus ditemukan di Parungpanjang, itu yang perlu diantisipasi," katanya, Minggu 3 November 2023.

Baca Juga : Ahli Ungkap Perbedaan Lesi Cacar Monyet dan Penyakit Lain

Menurutnya, tingginya potensi penyebaran itu juga terjadi karena mobilitas masyarakat Kabupaten Bogor cukup tinggi. Terutama mereka yang bekerja di luar kota.

Kondisi itu, kata dia, bisa diperparah jika masyarakat dengan mobilitas tinggi tersebut lalai akan kesehatan dan pola hidupnya.

"Mobilitas masyarakat di sini cukup tinggi yang bekerja dari Bogor ke Jakarta maupun daerah lain. Ini perlu diperhatikan," kata Adang.

Adang mengatakan, pencegahan penyebaran cacar monyet bisa dilakukan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Sejauh ini, kata dia, Dinkes Kabupaten Bogor terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan dengan melibatkan petugas surveilans puskesmas.

"Sebenarnya paling utama itu adalah PHBS ya, cuci tangan. Karena potensi penularannya (cacar monyet) itu bisa menularkan lewat situ, meski tak semudah seperti Covid-19," jelas Adang.

Namun di sisi lain, dia mengklaim sejauh ini tidak menemukan kasus cacar monyet lain selain warga Parungpanjang.

Bahkan, Adang mengungkap kondisi pasien tersebut saat ini sudah berangsur membaik meski masih harus menjalani isolasi mandiri.

"Selama proses isolasi pasien dan identifikasi yang dilakukan di wilayah tersebut, kami tidak menemukan kasus serupa terjadi. Kami investigasi 
juga belum mendapatkan kasus yang mirip (dengan cacar monyet)," terang Adang.