BOGOR, CEKLISSATU“Dahulukan Keinginan yang Paling Realistis”: Untuk mendapatkan semua keinginanmu, mulailah dari yang paling realistis. Itulah sepenggal puisi pertama yang tertulis dalam sebuah buku Kumpulan Puisi dengan judul Percikan Renungan Kehidupan karya Mukti Arja Berlian.

Catatan puisi tersebut terungkap dalam bedah buku yang digelar di Pendopo Ciherang Sentul Bogor, pada Jumat (29/12/2023).

Selain sang penulis, dalam bedah buku tersebut hadir pula dua orang pembicara, yaitu wartawan senior, Iwan Ong, dan Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Herik Kurniawan.

Baca Juga : 115 Karya Kolaborasi Seniman Bandung di Grey Art Gallery

“Buku ini memang dipersiapkan sudah lama. Berisi tentang kehidupan kita sehari-hari. Suatu karya yang mungkin dapat bermanfaat untuk adik-adik di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta,” ungkap Mukti Arja Berlian kepada ceklissatu.com.

1 Ft Bedah Buku 2.webp
BEDAH BUKU: Bedah buku Kumpulan Puisi “Percikan Renungan Kehidupan” karya Mukti Arja Berlian, berlangsung di Pendopo Ciherang Sentul, Bogor, Jumat (29/12/2023). Hadir dua orang pembicara, yaitu wartawan senior, Iwan Ong, dan Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Herik Kurniawan. FOTO: M. AGUNG/CEKLISSATU.COM

Mukti Arja Berlian pria kelahiran Surabaya 13 Agustus 1970 ini berharap, bukunya dapat menjadi hal yang baik untuk masyarakat.

“Karena ini kata-kata kehidupan sehari-hari, dan kehidupan saya secara pribadi dituangkan dalam suatu tulisan singkat. Ini dipadukan kolaborasi dengan anak-anak disabilitas atau anak-anak dari Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta,” terang Mukti Arja Berlian.

Ia menilai, seni itu tidak ada batasan. Kolaborasi yang ia ciptakan diharapkan bisa dinikmati bersamaan dengan karya anak-anak itu.

“Karena sebanyak 40 persen penjualan dari buku ini akan disumbangkan untuk Yayasan Syaap Ibu Yogyakarta,” ucap Mukti Arja Berlian.

1 Ft Bedah Buku 3.webp
BEDAH BUKU: Bedah buku Kumpulan Puisi “Percikan Renungan Kehidupan” karya Mukti Arja Berlian, berlangsung di Pendopo Ciherang Sentul, Bogor, Jumat (29/12/2023). Hadir dua orang pembicara, yaitu wartawan senior, Iwan Ong, dan Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Herik Kurniawan. FOTO: M. AGUNG/CEKLISSATU.COM

Dalam buku karya Mukti Arja Berlian juga terdapat sekapur sirih yang disampaikan oleh sejumlah tokoh, di antaranya Butet Kartaredjasa, Hermawan Kartajaya, serta Dahlan Iskan.

“Pendek kata, melalui puisi-puisi ini terbukti bagaimana seorang tentara merayakan kemanusiaan. Bukan melihat manusia lain sebagai ancaman. Selamat menjadi manusia, dengan “M” besar,” ucap Butet Kartaredjasa.

Mukti Arja Berlian orang Multi-Dimensi. Lahir di Surabaya, beristeri Surabaya dan saat ini berdinas dan tinggal di Yogyakarta. Jenderal tapi suka puisi, jadi ada dibalik ketangguhannya ada jiwa halus. Anggota Angkatan Udara tapi sangat ‘mendarat’ sikapnya. Ini bukan Kumpulan Puisi biasa tapi Puisi Multi Dimensi!,” ungkap Hermawan Kartajaya.

Puisi narasi yang tertera di setiap halaman wujudnya pendek saja. Dua tiga baris. Tapi saya sering lama berada di satu halaman buku ini: merasakan keindahan lukisan di bawahnya. Kadang imajinasi saya melayang: menghubungkan makna puisi itu dan lukisan yang menyertainnya,” ucap Dahlan Iskan.