BOGOR, CEKLISSATU - Untuk memastikan keandalan listrik terus berlangsung, jajaran manajemen PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) rutin melakukan kunjungan lapangan ke Unit kerjanya setiap bulan. Kali ini, General Manager PLN UIT JBT, Tejo Wihardiyono melakukan kunjungan lapangan ke GIS 150 kV Salak di Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat (1/9) lalu. 

Kunjungan lapangan ini merupakan agenda penutup rangkaian kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen PLN UIT JBT yang dilaksanakan sehari sebelumnya di kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Bogor. Pada kesempatan kali ini, turut mendampingi, Senior Manager KKU, Senior Manager Pemeliharaan Transmisi beserta manager Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Bogor. 

Lokasi unit Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Salak terdiri dari 2 GIS yaitu GIS 150 kV Salak Lama dan GIS 150 kV Salak Baru dengan kapasitas total sebesar 360 MVA untuk menyuplai listrik ke wilayah Kota Bogor. Lokasi GIS 150 kV Salak menjadi pilihan lokasi kunjungan lapangan General Manager PLN UIT JBT, mengingat GIS 150 kV Salak memiliki peran sangat vital dalam sistem kelistrikan di wilayah Kota Bogor dan menjadi penopang suplai energi ke Istana Negara.

Baca Juga : Implementasi Wolbachia, Warga Ujungberung Ternak Nyamuk Cegah Penyebaran DBD

Made Gita Mardika selaku Manager PLN UPT Bogor - Unit yang mengelola GIS 150 kV Salak mengungkapkan, "Saat ini GIS telah terbukti sangat handal sebagai peralatan listrik yang digunakan dalam sistem transmisi listrik. GIS telah banyak digunakan pada titik-titik penting di grid sistem kelistrikan, termasuk GIS 150 kV Salak," ungkap Made.

Selain melaksanakan kunjungan ke GIS 150 kV Salak, General Manager PLN UIT JBT juga menyempatkan untuk berkunjung ke PLTP Star Energy Geothermal Salak yang berada satu lokasi dengan GIS 150 kV Salak. Pada momen tersebut, kedatangan Manajemen PLN UIT JBT disambut hangat oleh Kepala Operasional PLTP Star Energy Geothermal Salak, Irwan Januar.

Kunjungan tersebut dalam rangka membahas persiapan penambahan kapasitas pembangkit yang akan dilaksanakan pihak PLTP Star Energy Geothermal Salak. PLTP Star Energy Geothermal Salak sendiri merupakan salah satu stakeholder penting, sebab PLTP ini merupakan salah satu renewable power plant terbesar di Indonesia.

PLN mendukung penuh rencana peningkatan kapasitas pembangkit di PLTP Star Energy Geothermal. Dengan ini Energi bersih dan zero karbon bukan angan-angan lagi,” tutur Tejo.

Sebagaimana diketahui, PLN tengah bertransformasi serta berkomitmen untuk menyediakan energi yang ramah lingkungan dalam penyediaan energi listrik dan siap mencapai net zero emission pada 2060 serta mendukung pembangunan rendah karbon sejalan dengan Paris Agreement dan target pengurangan emisi gas rumah kaca  Indonesia hingga 31.89 persen pada 2030.