BOGOR CEKLISSATU - Warga di sepanjang bantaran Sungai Cileungsi, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan matinya ikan-ikan di aliran sungai tersebut. Diduga ikan-ikan tersebut mati mendadak akibat akibat tercemar limbah B3. 

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman mengungkapkan, ikan-ikan mulai terdampar di tepian sungai pada Kamis 6 April dinihari hingga Jumat 7 April 2023 pagi. 

Dari pengamatannya, sekitar Jembatan Leuwikaret Klapanunggal, pada Rabu 5 April kemarin tidak ditemukan ikan mati. Namun esok harinya di Jembatan Wika, Tlajung Udik, masyarakat menemukan banyak ikan mati. 

"Tapi hari ini tidak lagi ditemukan ikan yang mati," ujar Puarman, Jumat 7 April 2023.

Begitu pula di Jembatan Cikuda, Wanaherang, terpantau pada Rabu 5 April, pukul 23.00 WIB, kualitas air sungai dalam kondisi normal dan tidak ditemukan ikan mati. Esok harinya pukul 02.00 WIB, ditemukan banyak ikan mabuk dan mati mengambang di permukaan air.

Kemudian pada Kamis, pukul 11.00 WIB, di Perumahan Bumi Mutiara Blok Ji, Kabupaten Bogor ditemukan banyak ikan mati. Kondisi serupa juga terjadi pada hari berikutnya Jumat, pukul 10.00 WIB. Ikan banyak yang mati dan mengambang.

Laporan warga menyebutkan, di Jembatan Vila Nusa Indah - Bantar Gebang, Pangkalan 1, pada Kamis sore hingga jumat pagi pukul 10.00 WIB banyak ikan mati.

"Kondisi serupa juga terjadi di area Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Selama dua hari ini banyak ikan mati," ungkap Puarman. 

Puarman menduga sumber pencemaran limbah cair di Sungai Cileungsi terjadi antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik. 

"Kami meminta pemerintah segera menyelidiki penyebabnya. Sebab, aliran sungai yang membawa ikan mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam," tandas Puarman.