BOGOR, CEKLSSATU - Indonesia Creative Cities Network (ICCN), kembali menggelar program rutin tahunan bertajuk Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) selama tiga hari, 18-20 Oktober 2023. Tahun ini, Banjarmasin dipilih sebagai tuan rumah ICCF dalam rangka memperkuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kota Banjarmasin. 


Mengusung tema “Cangkurah Kayuh Baimbai”, tema ini diangkat dari nilai filosofi Budaya masyarakat lokal Banjar. Kayuh berarti mendayung sedangkan bambai mengandung arti bersama-sama. Dalam konteks ini, tema yang diusung dimaknai sebagai semangat kebersamaan dan kekompakan yang terus dibawa dalam mencapai tujuan bersama.  
 
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyebut, festival ini digelar sebagai wadah jejaring komunikasi yang bertujuan saling berkolaborasi dan berbagi untuk pertumbuhan ekonomi kreatif.  

Baca Juga : Cuaca Bogor Hujan Pada Siang Hari, Jangan Lupa Cek Prakiraan Cuaca Hari Ini, Jumat 20 Oktober 2023
 
“Banjarmasin sebagai tuan rumah tahun ini merasa terhormat karena kita ingin bersinergi dengan para pelaku Ekraf yang ada di kota Banjarmasin. Jadi kehadiran teman-teman ini sebetulnya ingin berbagi. Sekarang itu kota-kota di Indonesia tidak ingin saling menang dan berkometisi, tetapi ingin bersinergi,” tuturnya.  
 
Ia juga berharap, Kota Banjarmasin akan semakin semarak dengan kehidupan dan pertumbuhan ekonomi yang baik serta para pelaku Ekraf di 17 sub sektor bisa difasilitasi di Creative Hub Banjarmasin.  
 
Sementara itu, Ketua Umum ICCN Fiki Satari menjelaskan, potensi-potensi kreatif kekayaan Indonesia dari 17.000 pulau, 1.300 tradisi, 300 etnis dan 514 kabupaten/kota telah ditemukan dan insiatif komunitas kreatif sudah ada sejak ICCN didirikan.  
 
“Sehingga yang kita lakukan jaring semuanya untuk berkerja sama. forum ICCN ini juga harus kita jadikan sebagai ruang untuk belajar, rumah untuk berbagi dan saling menguatkan serta selalu belajar untuk mengembangkan kota kreatif du Indonesia,” ucapnya


ICCN yang terbentuk sejak April 2015 lalu, berkomitmen mewujudkan prinsip kota kreatif dengan melibatkan seluruh jejaring lintas stakeholder Hexa Helix Ekonomi Kreatif yang mencakup akademisi, pengusaha, UMKM, komunitas, pemerintah daerah dan pusat, media serta agregator dari 260 kota/kabupaten seluruh Indonesia.  
 
Fiki juga berharap, 16 produk UKM Kreatif dari Banjarmasin yang lolos seleksi tim ICCN dapat terus berkembang di pasar nasional hingga internasional. 


Selain itu, dalam dua tahun mendatang, Banjarmasin, Ternate dan Tangerang Selatan bisa menjadi jejaring dunia menyusul empat kota lainnya yang sudah menjadi kota kreatif dunia UNESCO yakni Pekalongan, Bandung, Ambon dan Jakarta. 
 
Pada periode ini, ICCN akan terus menjalankan program-program strategis dalam peta jalan Kotaborasi (Unicities), Komunitangguh (Community Power) dan Bangsa Lestari (Sustainationability). ICCN juga akan mewujudkan bersama solusi melalui 11 penerapan jurus daerah kreatif yang disebut Catha Ekadasa.  
 
“Melalui ICCF, kita perkuat sinergi antar pihak Hexa Helix seluruh daerah sehingga memberi dampak nyata bagi masyarakat lingkungan terdekat, bahkan hingga sakala nasional atau internasional,” imbuhnya.


Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, diisi dengan rangkaian kegiatan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), Creative Workshop, Creative Expo dan Creative Tour.