JAKARTA, CEKLISSATU – Menteri PUPR, Basuk Hadimuljono mengajak Pemerintah Tajikistan untuk berkolaborasi dalam transformasi ketahanan air global.

Hal itu dikatakan Basuki saat menghadiri Plenary Session pada 3rd High Level International Conference on the International Decade for Action “Water for Sustainable Development” 2018-2028.

“Pemerintah Tajikistan telah menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam merespon isu mengenai sumber daya air. Dibuktikan dengan penyelenggaraan 2nd Dushanbe Water Conference 2022 yang berperan penting terhadap tema dialog interaktif pada UN 2023 Water Conference, yang kemudian menghasilikan Water Action Agenda,” kata Basuki dikuti dari keterangannya, Rabu 12 Juni 2024.

Baca Juga : Berhasil Tingkatkan Kualitas Air, Pemerintah Pamer Citarum Harum di World Water Forum ke-10 di Bali

Basuki juga berterimakasih kepada Pemerintah Tajikistan dan para delegasi negara lainnya yang telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan World Water Forum ke-10 pada 18-25 Mei 2024 lalu.

“Pada Opening Ceremony, Presiden RI Jokowi menyampaikan bahwa air untuk kemakmuran bersama hanya dapat dicapai melalui kolaborasi bersama dari seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi tersebut sebagai kunci untuk melestarikan air mulai dari saat ini demi kemakmuran bersama di masa mendatang,” kata Basuki.

Sebagaimana tertera dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin 6, akses air bersih dan sanitasi aman untuk semua harus dicapai pada 2030.

Baca Juga : Kenalkan Teknologi Bendung Modular di World Water Forum, PUPR: Tingkatkan Produktivitas Irigasi

Sementara, berdasarkan laporan PBB pada 2022 mengenai SDGs, akses untuk layanan air minum aman hanya mencapai 73% dari populasi global, dan untuk sanitasi dasar hanya mencapai 57%.  

Basuki mengatakan, Indonesia telah mencapai 92% layanan air minum dan 86% layanan sanitasi dasar pada tahun 2023. Meski begitu, masih banyak aksi yang harus dilakukan untuk mencapai target akses air bersih dan sanitasi aman pada 2030.

Pesan penting dan krusial yang harus diingat dari UN Water Conference yang menyatakan bahwa air untuk kebaikan bersama, dan akses air minum dan sanitasi aman adalah hak manusia yang harus dipenuhi.

Baca Juga : Momentum Hari Lingkungan Hidup, PPLI Ajak Manfaatkan Teknologi Ramah Lingkungan dan Lakukan Restorasi Lahan

“Oleh karena itu, air harus selalu tersedia dan mudah diakses oleh seluruh populasi,” ujar Basuki.

Dia juga mengajak seluruh delegasi untuk bersama-sama melakukan kolaborasi aksi nyata yang transformatif demi mencapai tujuan bersama untuk ketahanan air secara global.

“Dengan tetap berpegang pada prinsip keberlanjutan, kesetaraan, dan keadilan sosial,” ucapnya.

Baca Juga : Kapolri dan Panglima TNI Cek Kesiapan Venue GWK, Jelang KTT World Water Forum ke-10

Basuki juga meminta komitmen delegasi untuk memanfaatkan keahlian, sumber daya, dan kemauan politik kolektif kita dalam mengkatalisasi perubahan yang berarti. Serta memajukan agenda air global yang sejalan dengan SDGs.

“Forum ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk berbagi pengalaman satu sama lain. Dan semoga dapat meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antar negara dan institusi global,” tutup dia.