KUDUS, CEKLISSATU - Delapan desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Kudus dilanda banjir menyusul curah hujan tinggi. Banjir mengakibatkan ratusan rumah terendam air. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus mencatat banjir pada Jumat 24 Februari 2023 mengakibatkan 574 rumah warga tergenang dengan ketinggian bervariasi. 

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Mundir mengatakan banjir merendam delapan desa salah satunya karena curah hujan yang terjadi sejak sepekan terakhir.  

"Akibatnya debit air Sungai Juwana, Sungai Bakinah, Sungai Jumirah, Sungai Piji, dan Sungai Dawe mengalami kenaikan," kata Mundir, Sabtu 25 Februari 2023. 

Menurutnya, air yang meluap selanjutnya menggenangi akses jalan desa, permukiman warga, maupun persawahan di Kecamatan Jati, Undaan dan Mejobo.

Di Kecamatan Jati terdapat tiga desa yang dilanda banjir, yakni Desa Jati Wetan, Tanjung Karang dan Jetis Kapuan dengan total rumah terdampak 280 rumah dan areal persawahan mencapai 62 hektare.

Sementara di Kecamatan Undaan juga ada tiga desa yang terdampak, yakni Desa Ngemplak, Karangrowo, dan Undaan Lor. Sedangkan rumah tergenang ada 206 rumah dan areal persawahan yang terdampak mencapai 1.002 hektare.

Untuk Kecamatan Mejobo hanya dua desa yang terdampak banjir, yakni di Desa Payaman dan Golantepus dengan jumlah rumah tergenang 82 rumah dan areal persawahan tergenang 49 hektare.

"Untuk kondisi terkini, tentunya akan kami pantau kembali apakah sudah ada yang surut atau genangan banjirnya masih stabil mengingat masih turun hujan," ujarnya.

Guna mengurangi genangan banjir di Undaan Lor dan Jati Wetan, maka mengandalkan pembukaan pintu pembuang menuju Sungai Wulan.

"Kami juga terus melakukan pemantauan ketinggian air melalui tinggi muka air di masing-masing daerah terdampak banjir," ujarnya.