BOGOR, CEKLISSATU - Penjenamaan daerah atau City Branding kini tengah menjadi pembahasan yang menarik, apalagi saat Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kepala Daerah se-Indonesia untuk membangun City Branding di masing-masing daerah dalam pidato serta membuka Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia Tahun 2023 di SICC Sentul, Kabupaten Bogor pada 17 Januari 2023 lalu. 


Untuk itu, Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 yang digelar oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN) mendorong 14 provinsi untuk menggali dan merumuskan jenama lokal yang berdaya di masing-masing daerah pada kegiatan hari kedua hari Jumat (28/7/2023) di Pos Co Bandung

Ketua Umum ICCN Fiki Satari menyampaikan, bahwa PKN 2023 di Bandung merupakan rangkaian dari PKN 2023 untuk tema Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya: Budaya, Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang dengan Ketua Tim Kurator Handoko Hendroyono. Sebelum digelar di Bandung, ICCN juga sudah mendorong 13 provinsi untuk menyusun Jenama Lokal Berdaya di Jakarta, dan 10 provinsi di Bali.

Baca Juga : Dokter Rayendra Rayakan 10 Muharram 1445 bersama 500 Yatim 

"14 provinsi yang hadir di PKN Bandung ini sangat luar biasa. Semua perwakilan dari Tim Korda Provinsi dapat mempresentasikan dengan baik dan betul-betul menggali dari mulai tantangan, potensi hingga cita-cita yang merupakan inisiatif yang akan direncanakan dengan cara dan karakteristik masing-masing. Saya sangat optimis melihat presentasi kawan-kawan pada hari ini dari 14 provinsi yang menyampaikan ide serta gagasannya," katanya. 

Ketum ICCN Fiki Satari berharap agar presentasi ide gagasan konsep yang sudah dibuat begitu baik dapat dipertajam dan disempurnakan karena masih ada waktu.

"Selanjutnya Tim Kurator PKN 2023 Jenama Lokal Berdaya bersama ICCN akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk memilih program yang terbaik dan bisa disampaikan di Acara Puncak Pekan Kebudayaan Nasional 2023 dan tentunya dapat diimplementasikan dengan sangat baik melalui kerja sama dengan stakeholder yang sudah ditentukan. Semangat," harap Ketua ICCN Fiki Satari. 

Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) merupakan kegiatan yang digelar oleh Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai implementasi dari salah satu agenda strategi pemajuan kebudayaan yaitu menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.

Kurator PKN 2023 Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya Handoko Hendroyono yang menyampaikan bahwa jenama kota dan kabupaten merupakan hal yang sangat penting. Bukan hanya sekadar logo dan promosi, namun jenama itu merupakan kekayaan budaya dari setiap daerah. 

"Ketika saya dilibatkan jadi kurator, saya langsung mengusulkan hal-hal yang biasa saya lakukan yaitu jenama lokal berdaya, saya melihat bahwa ada banyak kota dan kabupaten yang kurang sesuai menentukan jenamanya. Jadi saya berharap bahwa dalam Kongres Kebudayaan nanti, ada poin tentang jenama berdaya dan menjadi budaya dari setiap daerah," kata Handoko Hendroyono. 

Dalam diskusi per kelompok yang dipimpin oleh Executive Committe yang juga Dosen FSRD ITB Dr. Dwinita Larasati ini menggunakan pendekatan Design Action dengan melibatkan unsur pentahelix Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media (ABCGM) dari masing-masing provinsi untuk menyusun Jenama Lokal Berdaya berdasarkan potensi, tantangan hingga konsep, purwarupa dan strategi yang bernilai, diminati dan dapat diimplementasikan. 

Adapun ke-14 Jenama Lokal Berdaya yang disusun dan dipaparkan adalah Humba Prayawang dari NTT, Mapatupu Pare-pare dari Sulawesi Selatan, Sawah Lunto Pusakota dari Sumatera Barat, Ternate Kota Rempah dari Maluku Utara, Kabupaten Bogor Sport and Tourism dari Jawa Barat, Pontianak Bansir Laut dari Kalimantar Barat, Tanah Para Raja dari Jawa Timur, Pasar Bebas dari Banten, Klungkung dari Bali, Kampung Adat Enggros dari Papua, Malbrough Art Fest dari Bengkulu, Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara, Creative Park dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nglerem Baru Klinthing dari Jawa Tengah. 

CEO Petakumpet Creativerse yang juga memiliki pengalama sebagai pegiat City Branding sejak 2014 M. Arief Budiman yang hadir di PKN 2023 Bandung menyampaikan bahwa yang menarik adalah konteks City Branding telah masuk ke ranah yang lebih mengakar yakni kebudayaan, lokalitas hingga pendidikan setelah sebelumnya hanya menjadi konsep promosi. 

"Diskusi yang diikuti oleh masing-masing provinsi dengan melibatkan unsur pentahelix adalah hal yang menarik karena memadukan pengetahuan dan pengalaman praktis. Peserta yang berdiskusi dengan didampingi oleh para fasilitator dan kurator ini merupakan konsep mentoring untuk menajamkan konsep-konsep dari setiap provinsi. Dan yang menarik mereka memiliki pride ke daerah masing-masing. Setiap daerah memiliki perbedaan yang akan memperkaya satu sama lain dan ini merupakan langkah berlomba-lomba dalam kebaikan dan memajukan Indonesia dari daerah masing-masing dan ini merupakan titik yang cerah," jelasnya. 

Salah satu peserta dari Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan Ashari Ramadan mengaku beruntung bisa menjadi salah satu peserta PKN 2023 di Bandung karena berdiskusi bersama Unsur Pentahelix (ABCGM) mengenai jenama lokal untuk daerah adalah hal yang sangat menarik dan harus diperbanyak. 

"Diskusi kami tadi sangat menarik dan saya beharap ketika pulang ke Sulawesi Selatan dapat membawa oleh-oleh yang luar biasa untuk dilanjutkan di provinsi kami. Semoga apa yang kami diskusikan pada PKN hari kedua di Bandung ini dapat kami sampaikan ke kawan-kawan di Makassar dan stakeholder terkait," jelasnya.