BOGOR, CEKLISSATU - Usman Kansong Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo) mengaku optimistis dapat memaksimalkan sisa waktu empat bulan untuk menuntaskan program penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO).


Hal itu diungkapkannya, pada acara webinar bertajuk 'Survey Kesiapan Masyarakat dalam Mendukung Era Baru Siaran TV Digital', yang dilaksanakan pada Rabu (6/7/2022)


"Persiapan yang kita lakukan adalah progress on the right track, sehingga dalam sisa empat bulan yang telah diamanatkan oleh Undang-undang Cipta Kerja, hal-hal yang masih perlu peningkatan bisa kita maksimalkan,"ujarnya.

Baca Juga : Distribusi STB di Denpasar Bali, Kominfo Dorong Ciptakan Konten Kreatif Bertema Kearifan Lokal
Saat ini, kata dia, pemerintah bersama swasta terkait telah melakukan banyak hal dan mengeluarkan banyak biaya agar persiapan ASO dapat berjalan dengan lancar. Diantaranya, pembangunan infrastruktur multipleksing, sosialisasi, program siaran digital, hingga penyiapan ekosistem perangkat TV digital.


Kominfo memperkirakan jumlah masyarakat yang termasuk kategori mampu secara ekonomi dan terdampak ASO mencapai 22 juta rumah tangga. 


Menurut Usman, kelompok masyarakat mampu itu perlu didorong untuk melakukan penyesuaian secara mandiri.


"Perangkat TV digital saat ini telah diperdagangkan secara luas di seluruh Indonesia. Sedangkan bagi masyarakat yang masih memiliki TV analog dan belum memiliki rencana untuk ganti dengan TV baru yang sudah digital, maka dapat memasang set top box (STB) untuk bisa menerima siaran TV digital,"paparnya.


Kominfo mencatat, ada 36 merek STB telah terverifikasi sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan STB dengan berbagai penawaran fitur dan harga. 


Sementara itu, hasil survei Multi Utama Risetindo dan Litbang Kompas menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai siaran TV digital menjelang penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) oleh pemerintah semakin meningkat.


Direktur PT Multi Utama Risetindo Murdan Alfa Satyawan mengatakan, pihaknya telah melakukan tiga kali survei yakni pada Juni-Juli 2021, Oktober 2021, dan Maret 2022.


"Temuan pertama yang bisa kita sampaikan adalah terjadi peningkatan pengetahuan mengenai siaran TV digital yang sedang kita perkenalkan, yaitu siaran TV digital yang tidak berbayar," kata Murdan 


Murdan memaparkan bahwa pada survei pertama, pengetahuan masyarakat masih rendah yakni 22,02 persen. Angka tersebut naik menjadi 46,1 persen pada Oktober 2021 dan menjadi 51,94 persen pada Maret 2022.


"Sehingga menurut hemat kami, terjadi peningkatan yang cukup konsisten dari sisi pengetahuan,"tegasnya. 


Dimas