JAKARTA,CEKLISSATU - Seorang mahasiswi semester I di sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggal dunia setelah melakukan tindakan bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 gedung asrama kampusnya, Senin 2 September 2023.

Mahasiswi tersebut adalah SM (19 tahun) yang berasal dari Way Halim, Bandar Lampung. Ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri pada pukul 06.15 WIB.

"Korban dalam posisi tertelungkup kemudian mencoba kondisi korban namun tidak ada respons," kata ‎Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry dalam keterangannya, Senin (2/10).

Awalnya, seorang ustadz yang menjadi saksi mendengar suara benturan benda keras saat sedang mengerjakan tugas di salah satu kamar di asrama kampus.

Ketika ia melihat ke luar, ia menemukan korban dalam posisi terlentang.

Ustadz tersebut bersama saksi lain, seorang petugas kebersihan asrama, kemudian menggeser korban ke meja di salah satu ruang belajar di gedung asrama kampus.

Mereka, bersama dengan satpam asrama, kemudian membawa korban ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, menggunakan mobil pribadi.

"Pada saat saat di UGD RS PKU saat pemeriksaan denyut nadi masih ada dan selang sepuluh menit saksi 3 (satpam) dikabari oleh saksi 1 (ustad) bahwa korban sudah meninggal dunia," imbuh Jeffry.

Berdasarkan hasil penyelidikan Tim Inafis Polres Bantul dan Polsek Kasihan, diperkirakan bahwa korban mengalami depresi karena pada malam sebelum peristiwa, SM mengonsumsi sekaligus 20 butir obat sakit kepala.

Dugaan ini diperkuat oleh temuan kemasan obat sakit kepala tersebut dan keterangan saksi lain yang juga merupakan teman korban di asrama.

"(Saksi mengetahui korban) teriak menangis histeris, dan sempat di tolong dibawa ke rumah sakit untuk bantuan medis dan obat sakit kepala berhasil di muntahkan. Dari voice note yang dikirim, korban berkeinginan mengakhiri hidup, dan setelah kembali ke asrama, pagi harinya korban tidur di salah satu kamar di lantai IV," papar Jeffry.

Informasi tambahan yang memperkuat dugaan bunuh diri ini adalah pernyataan seorang saksi yang mengatakan bahwa korban pernah bertanya akibat jika seseorang terjatuh dari lantai IV gedung asrama kampus.

"Pernah berkata pada rekannya kalau jatuh dari lantai IV mati apa tidak, sehingga dugaan korban bunuh diri karena depresi dengan lompat dari lantai IV asrama dan membentur genting dan lantai konblok," papar Jeffry.

Saat ini, jenazah korban masih berada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Pihak polisi terus mengumpulkan kesaksian dari para saksi dan mencari petunjuk tambahan, seperti rekaman dari kamera pengawas atau CCTV, serta menyelidiki percakapan di ponsel korban untuk memverifikasi dugaan bunuh diri.

Jeffry menyatakan bahwa selain berkerjasama dengan pihak kampus, polisi juga sedang berkomunikasi dengan keluarga korban dalam penyelidikan ini.