JAKARTA,CEKLISSATU - Dinas DKI Jakarta melaporkan kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) telah meningkat menjadi 17 orang, dengan 11 orang lainnya menjadi suspex mpox.

"Update monkeypox DKI Jakarta per 27 Oktober 2023 jam 07.00 kasus positif total 17 orang," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangan tertulis.

Dari 17 kasus yang terdeteksi, 16 kasus mpox masih berstatus aktif, sementara satu kasus telah dinyatakan sembuh.

Semua pasien mpox tertular melalui kontak seksual dan mereka adalah laki-laki dengan rentang usia antara 25 hingga 50 tahun. Dua dari kasus ini berasal dari luar wilayah DKI Jakarta yakni Tangerang.

"Kasus positif aktif 16 orang, positivity rate PCR 44 persen, semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki usia 25-50 tahun. Dua kasus di antaranya domisili luar DKI Jakarta," jelasnya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, cacar monyet memiliki gejala yang mirip dengan cacar biasa. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih berhati-hati, terutama jika mereka mengalami tanda-tanda sebagai berikut:

Pembengkakan pada bagian tubuh seperti leher, ketiak, lipatan siku, atau selangkangan. Ini terjadi karena adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang merupakan salah satu tanda karakteristik dari cacar monyet.

• Lesi berupa benjolan atau bercak yang berisi cairan nanah

• Demam dan menggigil

• Sakit kepala

• Nyeri otot

• Kelelahan

Biasanya, gejala cacar monyet dimulai dengan bercak merah pada tubuh yang menyebabkan rasa sakit. Dalam beberapa hari, bercak ini bisa berubah menjadi benjolan atau bintik berisi nanah. Tahap ini biasanya berlangsung selama 5-7 hari, dan nantinya bintik-bintik yang mengering akan mengelupas dengan sendirinya.

Perlu diketahui, seseorang bisa terinfeksi cacar monyet tanpa disadari. Tidak semua pasien cacar monyet mengalami semua gejala. Beberapa mungkin hanya mengalami gejala mirip flu, seperti demam dan menggigil, sementara yang lain hanya mengalami ruam.