JAKARTA, CEKLISSATU - Anggota Komisi IX DPR RI Suir Syam, mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menarik obat sirup atau cair yang mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG). 

Dua Zat ini disinyalir, menjadi salah satu pemicu merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di Indonesia beberapa waktu ini.   

“BPOM memberikan imbauan atau larangan obat batuk sirup pada anak atau dewasa yang mengandung dietilen glikol dan etilen glikol supaya dihentikan penjualannya. Bagi kita karena fungsi dan tugas dari pada BPOM memang melakukan pengawasan dan terdiri dari pada orang-orang yang ahli, itu kita ikuti apa yang disampaikan oleh BPOM,” kata Suir Syam, Kamis 20 Oktober 2022. 

Legislator Dapil Sumatera Barat I ini mengatakan, bahwa sebaiknya BPOM menarik obat-obatan yang mengandung maupun tercemar 2 zat berbahaya tersebut. Karena menurutnya, imbauan akan lebih efektif jika diikuti dengan aksi penarikan. Terlebih apabila obat tersebut masih beredar di masyarakat.   

“Harus ditarik. Karena kalau melarang saja enggak ada gunanya kalau masih ada orang yang jual. Harus ya, harus menarik. Karena dia sudah berani mengatakan bahwa, jangan minum obat batuk yang mengandung dietilen glikol dan etilen glikol. Dan kita masyarakat harus percaya sama BPOM,” kata anggota dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengkonfirmasi temuan pasien balita yang mengalami acute kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal akut. 

Menurut pemeriksaan, terdeteksi adanya tiga zat kimia berbahaya dari obat bentukan cair atau sirup.

"Kemenkes sudah meneliti bahwa pasien balita yang terkena AKI (acute kidney Injury) terdeteksi memiliki 3 zat kimia berbahaya (ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, ethylene glycol butyl ether-EGBE)," jelas Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis, Kamis 20 Oktober 2022. 

Ketiga zat kimia ini merupakan impurities dari zat kimia 'tidak berbahaya', polyethylene glycol, yang sering dipakai sebagai solubility enhancer di banyak obat-obatan jenis syrup.