JAKARTA, CEKLISSATU - Sebanyak 589 koleksi dari Museum Nasional Indonesia (MNI) berhasil diidentifikasi oleh Tim Khusus Penanganan Museum MNI. Hasil identifikasi koleksi dari total 817 yang terdampak kebakaran September bulan lalu.


Pelaksana Tugas( Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya( BLU MCB), Ahmad Mahendra, mengungkapkan bahwa tim berhasil mengidentifikasi 589 artefak dalam waktu dua minggu meskipun pekerjaan tersebut sangatlah kompleks dan perlu kehati- hatian. 


“Hingga hari ini proses evakuasi dan identifikasi terus berlanjut di ruang koleksi keramik, terakota dan peradaban,” ungkapnya.


Tim juga mendapat bantuan tenaga ahli dari Tim Balai Konservasi Borobudur dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Provinsi Banten dan DKI Jakarta untuk mengidentifikasi dan menyelidiki koleksi-koleksi yang terkena dampak, terutama yang tertimpa oleh dinding bangunan cagar budaya MNI yang runtuh akibat kebakaran. 


“Saat ini, tim evakuasi masih sedang menyelidiki koleksi tersebut."


Bersamaan dengan proses evakuasi dan identifikasi yang terus diupayakan, sejak Senin, 2 Oktober 2023, proses klasifikasi telah dimulai. Proses klasifikasi tingkat kerusakan atas setiap koleksi terdampak dapat rampung paling cepat bulan ini.


Dikutip dari Humas Setjen Kemendikburistek, proses klasifikasi sendiri akan dibagi menjadi tiga kategori, yakni koleksi terdampak ringan, sedang, dan berat. Setelah tahap penyelamatan koleksi dilakukan, Tim Khusus Penanganan Unit MNI akan memasuki tahap analisis untuk selanjutnya ditentukan rekomendasi penanganan atau proses remediasi dan/atau restorasi yang sesuai untuk setiap koleksi yang terdampak.


“Tapi, melihat antusiasme publik terhadap sajian koleksi artefak dan benda bersejarah yang berada di MNI, saat ini BLU MCB juga tengah merencanakan berbagai rangkaian program agar publik tetap bisa mengakses koleksi MNI. Hal ini penting agar pemanfaatan pengetahuan dapat terus berjalan,” kata Mahendra.