JAKARTA,CEKLISSATU - Seorang remaja berusia 14 tahun ditangkap dalam kasus penembakan massal di sebuah mal mewah di Bangkok, yang mengakibatkan tiga orang tewas dan empat lainnya terluka, demikian diumumkan oleh Kepolisian Thailand pada Selasa (3/10). 

Departemen Detektif Kepolisian Metropolitan Bangkok mengkonfirmasi dalam postingan Facebook mereka bahwa tersangka tersebut saat ini sedang menjalani pemeriksaan terkait insiden ini.

Penembakan tragis ini terjadi pada Selasa sore di mal Siam Paragon, yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan dan hiburan paling populer di Bangkok dan sering dikunjungi oleh wisatawan asing.

Dinas kedaruratan membagikan gambar seorang polisi tengah memborgol seseorang yang menelungkup di lantai.

Biro Penyelidik Pusat Thailand sebelumnya telah mengunggah di Facebook sebuah gambar buram seorang pria bercelana kargo warna khaki dan topi bisbol, yang mereka sebut sebagai pelaku penembakan.

Sejumlah video di media sosial, yang belum dipastikan kebenarannya, memperlihatkan orang-orang, termasuk anak-anak, berlarian keluar dari mal itu dan penjaga keamanan memandu mereka.

Salah satu video menunjukkan orang-orang yang bersembunyi di ruangan gelap di sebuah restoran. Tayangan langsung televisi memperlihatkan antrean panjang kendaraan di luar mal di tengah hujan deras.

"Kejadiannya berlangsung dalam beberapa menit. Kami melihat semua orang lari, lari, lari, kami tidak tahu apa yang terjadi," kata Shir Yahav (26) asal Israel yang berada di sebuah toko saat penembakan terjadi. Dia mengaku mendengar enam atau tujuh kali tembakan.

"Kami mengunci pintu toko," katanya, menambahkan.

Susinee (35), seorang karyawan restoran, mengatakan dia dan rekan-rekannya berlari keluar dari resto ramen Jepang setelah mendengar bunyi tembakan.

"Kami langsung lari keluar," katanya.

Perdana Menteri Srettha Thavisin mengungkapkan keprihatinannya atas tragedi itu.

"Saya mengetahui insiden penembakan di Siam Paragon dan telah memerintahkan polisi untuk menyelidikinya. Saya sangat khawatir dengan keselamatan masyarakat," kata dia di X.

Kekerasan senjata kerap terjadi di Thailand. Seorang mantan polisi tahun lalu membunuh 22 murid taman kanak-kanak dengan senjata api dan pisau. Pada 2020, penembakan di Kota Nakhon Ratchasima oleh seorang prajurit menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 57 lainnya.