JAKARTA, CEKLISSATU – Sejumlah lembaga bantuan internasional menyatakan kehilangan kontak dengan relawan mereka di Gaza, termasuk relawan MER-C Indonesia, sejak Jumat (27/10/2023).

Kehilangan kontak dan terputusnya akses dengan orang-orang di Gaza karena blackout atau pemadaman komunikasi gegara pengeboman tentara Israel di Gaza.

Melalui akun Instagramnya pada 27 Oktober, MER-C Indonesia menyatakan kehilangan kontak dengan relawan dan staf lokal mereka di Gaza sejak pukul 14.00 WIB.

Baca Juga : Paksa Pasien Dievakuasi, Militer Israel Serang Area Dekat Rumah Sakit Al-Quds di Jalur Gaza

Perlu diketahui, MER-C merupakan Medical Emergency Rescue Committee, sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.

Selain MER-C Indonesia, World Health Organization atau WHO juga menyatakan, bahwa staf mereka tidak bisa dihubungi.

"Kami telah kehilangan kontak dengan staf kami di Gaza, dengan fasilitas kesehatan, pekerja kesehatan, dan mitra kemanusiaan kami lainnya di lapangan," tulis Dirjen WHO, Tedor Ghebreyesus, Sabtu (28/10).

Sementara itu, The Red Crescent, sebuah lembaga kemanusiaan mengatakan bahwa semua komunikasi telepon rumah, seluler, dan internet terputus, dan mereka kehilangan kontak dengan tim medis.

Namun, pada Minggu (29/10) relawan MER-C Indonesia yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak akhirnya memberikan kabar.

Relawan lokal MER-C di Gaza mengabarkan melalui pesan singkat bahwa mereka termasuk tiga relawan Indonesia dalam kondisi baik.

"Selama hilang kontak lebih dari 40 jam sejak Jumat atau 27 Oktober pukul 14 Wib, pada hari ini Minggu sekitar pukul 10 WIB, staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan," tulis MER-C melalui akun Instagramnya pada Minggu (29/10).

Menggunakan pesan via SMS, para relawan di Gaza memberi kabar, mereka semua beserta rumah sakit dalam keadaan baik, dan masih memiliki persediaan makanan.

Meski begitu, pihak MER-C belum dapat berbicara melalui telepon apalagi Internet, sehingga informasi yang didapat masih sangat terbatas.

Dari dokumentasi berbagai sumber, tim MER-C di Indonesia mendapatkan sejumlah foto tentang kondisi kerusakan yang terjadi di dalam bangunan RS Indonesia di Gaza.

Di antaranya plafon ambruk, pemadaman listrik, serta kerusakan paving blok bagian luar akibat serangan yang terjadi di sekitar RS Indonesia.