JAKARTA,CEKLISSATU - Lebih dari 60 politisi sayap kiri Eropa dan Amerika Latin menandatangani petisi yang diluncurkan pada Selasa, 14 November 2023. Mereka meminta Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menyelidiki pemimpin Israel atas dugaan tindakan genosida.

“Kami tidak akan membiarkan genosida terjadi dengan diam saja dan bersekongkol," kata Ione Belarra, Menteri Hak Sosial Spanyol, saat meluncurkan inisiatif tersebut.

“Jika kalian membiarkan kebrutalan berlanjut, kalian akan menjadi bagian kebrutalan itu,” tambahnya.

Dalam petisi tersebut, sejumlah pemimpin Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Galant, dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, dituduh melakukan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.

Komunike tersebut menyatakan bahwa ICC memiliki bukti yang memadai untuk menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Galant.

Selain mendorong penyelidikan dan penuntutan terhadap kepemimpinan Israel, petisi itu juga menyerukan Israel untuk mengakhiri “pendudukan, apartheid, dan perluasan proyek kolonial Negara Israel.”

Belarra, bersama dengan banyak politisi sayap kiri terkemuka seperti Jeremy Corbyn dari Partai Buruh Inggris, Manon Aubry dari Partai Insoumise Prancis, Joana Mortagua dari Bloco de Esquerda Portugal, dan Peter Mertens dari Partai Pekerja Belgia, menandatangani petisi tersebut. 

Petisi ini terbuka untuk publik dan telah mendapatkan dukungan dari ratusan orang, termasuk pensiunan, guru, dan insinyur dari berbagai negara.

Inisiatif Justice for Gaza atau Keadilan untuk Gaza ini bertujuan “menyatukan beragam suara dari masyarakat sipil internasional, para pemimpin dan perwakilan politik, serta warga negara dari seluruh dunia” untuk mendesak ICC bertindak sekarang juga.