JAKARTA,CEKLISSATU - Polisi Australia menangkap tujuh pelaku diduga anggota sindikat kejahatan asal China karena melakukan pencucian uang senilai ratusan juta dolar, melalui salah satu layanan pengiriman uang terbesar di negara tersebut.

Operasi penangkapan ini merupakan hasil kerja sama yang melibatkan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. 

Sindikat kejahatan China bernama Long River diduga mencuci uang sekitar 229 juta dolar Australia melalui Changjiang Currency Exchange, sebuah agensi pengiriman uang independen yang memiliki banyak cabang di seluruh Australia.

Pencucian uang ini dilaporkan terjadi dari 2020 hingga 2023. Penangkapan dilakukan oleh lebih dari 330 petugas polisi dan spesialis lainnya, dan melibatkan tujuh tersangka, termasuk empat warga negara China pada Rabu dalam 20 surat perintah penggeledahan di lima negara bagian.

"Terduga sindikat ini beroperasi di depan mata dengan etalase toko berkilauan di seluruh negeri, sindikat ini tidak beroperasi sembunyi-sembunyi seperti organisasi pencucian uang lainnya," kata Asisten Komisaris Komando Timur Polisi Federal Australia Stephen Dametto.

Kecurigaan penyidik pertama kali muncul ketika agensi valas membuka cabang baru selama masa COVID-19, meskipun banyak pelanggan turis dan pelajar internasional pulang ke negara asal mereka selama pandemi, ungkap Dametto.

Sebuah investigasi resmi, yang dikenal sebagai Operasi Avarus-Nightwolf, dimulai pada bulan Agustus 2022 dengan kerja sama dari enam lembaga, termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Polisi menuduh bahwa sindikat ini mencoba menyembunyikan hasil dari kegiatan penipuan siber, perdagangan barang terlarang, dan tindakan kriminal lainnya dalam transaksi sehari-hari yang sebagian besar legal, dengan jumlah mencapai 100 juta dolar Australia

Uang tersebut diduga digunakan untuk mendanai gaya hidup mewah, seperti makan di restoran mahal, memiliki jet pribadi, dan rumah mewah senilai lebih dari 10 juta dolar Australia. Polisi telah membekukan aset senilai lebih dari 50 juta dolar Australia.

Polisi juga menuduh sindikat tersebut telah membeli paspor palsu senilai 200,000 dolar Australia per paspor, jika anggotanya harus meninggalkan Australia.

Tujuh pelaku yang ditangkap berusia antara 35 hingga 40 tahun, akan dihadapkan ke pengadilan Melbourne.