HELSINKI, CEKKISSATU - Toko kelontong di Finlandia akan menutup usahanya secara bergiliran selama berjam-jam untuk mengurangi penggunaan energi mereka selama musim dingin ini. 

Kabar tersebut diungkapkan operator jaringan listrik negara itu kepada outlet berita YLE pada Minggu 31 Agustus 2022.

Akibat krisis energi, rumah tangga di Finlandia juga akan diminta menurunkan pemakaian listrik mereka.

Menurut operator jaringan listrik, sekitar 2.800 toko makanan Finlandia perlu saling mengatur waktu penutupan jika pasokan listrik dijatah di area tertentu.

“Kesepakatan semacam ini sangat penting di daerah pedesaan untuk memastikan semua gerai di satu kota atau desa tidak tutup pada waktu yang sama,” papar laporan YLE.

Finlandia tidak luput dari kenaikan biaya bahan bakar dan energi di seluruh Eropa akibat sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Rusia setelah Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari.

Pada Mei, negara itu mengajukan permohonan bersama dengan Swedia untuk bergabung dengan aliansi NATO dan telah menghentikan pasokan gasnya dari Rusia setelah menolak membayar komoditas tersebut dalam mata uang rubel.

Sebelumnya, Rusia meminta pembayaran gas dengan rubel dari semua negara yang "tidak bersahabat". 

Finlandia hanya menggunakan gas untuk menghasilkan sekitar 3,6% listrik, sebagian besar daya yang dihasilkan di negara Nordik itu berasal dari hidro dan nuklir, per angka dari tahun 2020. Namun, hingga saat ini Finlandia mengimpor hanya di bawah seperlima dayanya dari Rusia dan Estonia.

Finlandia secara sukarela menurunkan jumlah listrik Rusia yang diimpor pada April, dan diputus seluruhnya oleh pemasok dari Rusia, RAO Nordic. Penghentian pasokan ini setelah berhenti menerima pembayaran dari Finlandia. 

Reaktor nuklir terbaru negara itu, yang semula dijadwalkan dibuka pada 2009, juga belum beroperasi. YLE melaporkan bulan lalu reaktor tidak akan mulai memproduksi listrik sampai Desember, padahal diharapkan memenuhi hampir seperenam dari permintaan negara.

Kerusakan peralatan dan masalah teknis lainnya berdampak tergganggunya proyek nuklir sejak pembangunannya dimulai pada 2005. 

Akibat krisis yang membayangi saat musim dingin di Finlandia tiba, pemerintah akan mendesak rumah tangga menurunkan konsumsi mereka mulai Agustus dan seterusnya, seperti yang sudah terjadi di beberapa negara Eropa lainnya. 

Bersama dengan 26 negara anggota UE lainnya, Finlandia juga telah berkomitmen secara sukarela menurunkan konsumsi gasnya sebesar 15% selama musim dingin, di bawah perjanjian yang dapat menjadi wajib jika blok tersebut menyatakan keadaan darurat.