JAKARTA, CEKLISSATU - Elon Musk memecat Eric Frohnhoefer engineer Twitter yang telah bekerja selama 6 tahun hanya karena mengkoreksi kicauan bisnya yang dinilai tak tepat. 

Elon Musk berkicau di akun Twitternya, meminta maaf karena layanan Twitter terasa lambat di banyak negara. Performa tersebut menurutnya terjadi karena pengaturan sistem remote procedure call (RPC) yang buruk.

Baca Juga : Usai Dibeli Elon Musk, Pengguna Twitter Diklaim Meningkat

Dimana aplikasi Twitter harus menghubungi server berulang kali dan menunggu respon dari setiap permintaan tersebut. 

Menurut pengalamannya menjadi engineer selama 6 tahun di Twitter, hal ini tidak tepat. Frohnhoefer menjelaskan, Twitter sebenarnya sama sekali tak menggunakan RPC. Aplikasi Twitter hanya akan membuat 20 permintaan di latar saat pertama dibuka.

"Saya sudah menghabiskan enam tahun mgenerjakan Twitter for Android dan bisa mengatakan kalau ini salah," tulis Frohnhoefer sembari meng-quote kicauan Musk tersebut.

Musk kemudian mendebatnya dan menyebut kalau saat seseorang menggunakan aplikasi Twitter, ada 1200 microservices yang berjalan. Ia pun menyindir Fronhoefer karena tidak mengetahui hal tersebut.

Fronhoefer punya argumen lain, menurutnya jumlah permintaan microservices yang dibutuhkan untuk membuka timeline sebenarnya hanya sekitar 200, bukan 1200.

Lima jam setelah kicauan tersebut, laptop kerja Fronhoefer dikunci secara remote dan tak bisa ia gunakan lagi. Saat dihubungi oleh Forbes, Frohnhoefer menyebut tak ada komunikasi formal dari Twitter soal pemecatan tersebut.