JAKARTA, CEKLISSATU - Fenomena pemanasan suhu muka laut atau yang dikenal sebagai El Nino kemungkinan akan melanda Argentina hingga Oktober, hal ini berpotensi dapat menurunkan jumlah produksi pertanian yang diperkirakan mempengaruhi musim penanaman jagung dan gandum di beberapa bagian negara, demikian menurut penuturan para ahli.

Air dibutuhkan di banyak daerah utama pertumbuhan jagung di mana tingkat kelembaban tanah rendah, menyusul kekeringan parah yang menghambat produksi pertanian selama musim 2022/23.

Para petani diperkirakan akan mulai menanam jagung untuk siklus 2023/24 pada bulan September.

"Kita masih harus menjalani Agustus dan seluruh bulan September dengan situasi yang tampaknya belum optimal," kata seorang meteorolog di konsultan iklim, CCA German Heinzenknecht.

Bursa Efek Rosario (BCR) menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perkiraan cuaca saat ini menunjukkan El Nino yang lebih moderat, setelah efek yang lebih kuat terlihat sebelumnya, menyepakati bahwa hujan kemungkinan besar akan meningkat mulai bulan Oktober.

Dalam perkiraan pra-musim, BCR menghitung panen jagung 2023/24 sebesar 56 juta metrik ton, dan menambahkan bahwa banyak petani akan menunda penaburan atau langsung membatalkan rencana mereka untuk menabur sereal jika tidak ada hujan yang cukup.

"Kemungkinan untuk menambah 300.000 hektare (741.316 acre) penanaman jagung tampaknya semakin jauh karena kurangnya air," menurut BCR.

Terpisah, Bursa biji-bijian Buenos Aires mengatakan bahwa curah hujan yang rendah mempengaruhi tanaman gandum untuk musim 2023/24, menyebabkan "kondisi kelembapan yang terbatas" di bagian tengah dan utara wilayah pertanian Argentina.

"Suhu yang bergantian terus menyebabkan penurunan kondisi tanaman dan hilangnya struktur reproduksi," ujar bursa dalam laporan mingguannya, dan menambahkan bahwa mereka mempertahankan perkiraan panen gandum sebesar 15,6 juta ton, dengan total area tanam seluas 5,4 juta hektare.

Area pertanian utama Argentina telah mencatat hujan "ringan" selama 24 jam terakhir, menurut Layanan Meteorologi Nasional.