JAKARTA, CEKLISSATU - Hujan deras telah meningkatkan tingkat air di Sungai Rhein di Jerman, tetapi sungai masih terlalu dangkal di daerah utara sehingga kapal kargo tidak dapat berlayar dengan muatan penuh, menurut penuturan komunitas pedagang sekitar.

Cuaca kering pada bulan Juni menyebabkan sungai menjadi terlalu dangkal bagi kapal-kapal untuk berlayar dengan muatan penuh, dan operator kapal memberlakukan tambahan biaya pada tarif pengangkutan untuk mengkompensasi kapal yang berlayar sebagian kosong, meningkatkan biaya bagi pemilik kargo.

"Curah hujan telah mencegah terjadinya krisis dalam pengiriman barang sejauh ini," kata seorang pedagang. 

"Tingkat air di sungai terus mengalami penurunan dan kenaikan secara berkala sehingga muatan kargo dapat disampaikan, tetapi dengan biaya ekstra bagi industri." Imbuhnya

Tingkat air di titik leher sungai di Kaub tiba-tiba naik setelah mencapai titik terendah sepanjang tahun minggu ini, dan kini mencapai tingkat yang memungkinkan muatan penuh kapal.

Namun, di sekitar wilayah utara sekitar Cologne dan Duisburg, Sungai Rhine masih terlalu dangkal untuk pelayaran normal. Beberapa kapal, tergantung pada jenisnya, hanya dapat berlayar dengan muatan kurang dari setengah kapasitas di wilayah utara. Jika hujan lebih banyak turun dalam beberapa hari mendatang, hal tersebut dapat memperbaiki situasi.

Industri Jerman sedang mencari cara baru untuk mengangkut muatan dari batu bara hingga bahan kimia karena tingginya frekuensi rendahnya tingkat air di Sungai Rhein yang mengganggu ekonomi terbesar di Eropa.

Sungai Rhein adalah jalur pengiriman penting untuk komoditas seperti biji-bijian, mineral, batu bara, dan produk minyak, termasuk minyak pemanas. Perusahaan-perusahaan Jerman mengalami kendala pasokan dan masalah produksi pada musim panas 2022 setelah kekeringan dan gelombang panas menyebabkan tingkat air di Sungai Rhein mencapai titik terendah.