BOGOR, CEKLISSATU - Keluarga Bripda IDF, mengaku kecewa dengan pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa insiden yang menewaskan polisi berumur 20 tahun itu karena faktor kelalaian.

"Saya sudah komunikasi dengan keluarga bahwa beliau menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan dari Direskrimum Polda Jabar yang mengatakan karena unsur-unsur kelalaian," ujar kuasa hukum keluarga Bripda IDF, Jajang dalam keterangannya yang diterima wartawan di Bogor, Rabu 2 Agustus 2023.

Dia mengatakan, bahwa keluarga Bripda IDF bersikukuh dan menduga peristiwa penembakan yang terjadi pada Minggu 23 Juli lalu di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor itu merupakan unsur kesengajaan dan terencana.

Baca Juga : Polisi Malah Sebut Ada Kelalaian dalam Insiden Tewasnya Brigadir IDF

Terlebih, kata dia, dalam hasil gelar perkara yang diterima pihaknya di Mako Polres Bogor ada indikasi kesengajaan dimana pistol yang digunakan pelaku sudah dalam kondisi terkokang di dalam tas.

"Kemudian pelaku IMS yang meminta korban IDF melalui telepon milik saksi AN dengan nada kasar 'sini kau'," kata Jajang.

Menurut dia, keberadaan senjata api rakitan tersebut di lingkungan Polri tak dapat terbantahkan oleh tim penyidik.

Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa ada bukti bahwa Bripda IDF sudah terintimidasi sejak awal tahun 2023 oleh seniornya tersebut.

ERUL