CIANJUR, CEKLISSATU - Kasus Neni Aptiani (45) TKW asal Cianjur, Jawa Barat, yang meminta dipulangkan ke Tanah Air. Pasalnya, Neni mengaku kerap mendapat perlakuan kasar hingga mengalami pendarahan oleh sang majikan di Dubai, Uni Emirat Arab. 

Ketua DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (ASTAKIRA) Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan mengatakan pihaknya yang mendapat kuasakan dari keluarga Neni mengaku sudah meminta calo yang memberangkatkan korban ke Dubai untuk bertanggung jawab. 

"Korban ini berangkat secara ilegal diiming-imingi oleh A. Nah A ini ternyata bekerja tidak sendiri tapi dua calo lainnya, salah satunya mantan TKW yang kini menikah dengan orang Dubai. Mereka ini saling lempar saat diminta,tanggung jawab," ucap Ali, Rabu 3 Agustus 2022.

Ali mengungkapkan, calo TKW tersebut sebelumnya justru meminta sejumlah uang sebagai ganti rugi agar Neni bisa pulang. Akan tetapi pihaknya akan terus menekan agar calo TKW tersebut bisa segera memulangkan korban.

“Saya berharap KJRI Dubai bisa membantu memulangkan korban dan mengembalikan hak-haknya,” tuturnya.

Ali juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman kepada warga Cianjur untuk tidak tergiur menjadi TKW ilegal, dengan iming-iming gaji besar. 

“Rata-rata calo ini membujuk warga agar mau menjadi TKW karena ada iming-iming,” tandasnya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Pengembangan Kesempatan Kerja Disnaker Tranmigrasi Cianjur Ani Nuryanti mengungkapkan tercatat hingga pertengahan tahun ini ada 10 kasus yang sama di Cianjur. 

“Agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini kami nanti akan mengadakan sosialisasi kepada warga termasuk tentang TTPO (red-Tindak Pidana Perdagangan Orang) ini,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, TKW Neni Aptiani mengalami penyiksaan majikannya di Dubai, Uni Emirat Arab. Kini nasibnya terkatung-katung di tempat penampungan karena tidak bisa pulang ke Tanah Air karena sebagai pekerja ilegal. 

Warga Gang Edi 2, Keluaran Sayang, Cianjur ini telah bekerja selama tiga bulan di Dubai namun ia kerap mendapat kekerasan fisik dan mental bahkan kini kondisinya sedang mengalami pendarahan akibat kelelahan bekerja tanpa mengingat waktu.

Tak hanya itu, Neni juga disiram bubur panas hanya gara-gara menaburkan bawang yang tidak disukai sang majikannya.