BOGOR, CEKLISSATU - Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) resmi menghapus siaran TV Analog dan diganti ke siaran TV digital

Penghapusan siaran TV analog itu terhitung mulai sejak Rabu, 2 Oktober 2022 

Namun, langkah pemerintah itu menuai polemik. Banyak warga yang masih belum siap dan keberatan dengan program Analog Switch Off (ASO) tersebut

Karina salah satu warga Kabupaten Bogor mengungkapkan, dirinya sempat terkejut melihat tayangan siaran di televisinya yang sudah tidak menampilkan gambar sejak pagi hari

"Setel TV pagi, banyak channel yang ilang," kata kepada Ceklissatu.com, Kamis 3 Oktober 2022

Ia pun terpaksa akan membeli alat Set Top Box (STB) agar bisa kembali menonton siaran televisi

"Terpaksa beli, karena ini juga sumber informasi. Sebaiknya sih ditunda, di sini ada yang dapat (bantuan set top box) cuma gak banyak. Kalau beli kan harganya juga lumayan ya," ungkapnya.

Selain Karina, hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Hanna yang juga terpaksa membeli alat STB

Hanna terpaksa membeli STB karena untuk tetap bisa menonton tayangan televisi yang sering ia tonton

"Ya biar bisa nonton TV, mau gak mau beli STB,"paparnya.

"Ini kan program pemerintah, kita ikutin aja," Sambung Hanna

Sementara itu, salah satu karyawan toko elektronik di Pasar Dramaga Jimmy mengaku, penjualan STB mengalami peningkatan sejak pemerintah menggulirkan program ASO tersebut 

Bahkan, dalam sehari tokonya bisa menjual sekitar 50 unit set top box.

"Penjualan meningkat, sejak satu hari sebelum dimatiin. Kenaikan 50 persen sampai 70 persen,"pungkasnya.

Terkait harga, Jimmy menyebut tidak mengalami kenaikan dibanding hari-hari sebelumnya. 

Bagi para pembeli, akan disetting atau diprogram di tokonya untuk memudahkan pembeli.

"Harga ga ada perubahan ya. Nanti disini juga kita program dulu biar memudahkan pembeli," tutupnya.