BOGOR, CEKLISSATU - Paguyuban Pedagang Pedati (Pedagang Tradisional Indonesia) akhirnya beraudiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait persoalan penataan kawasan Jalan Pedati dan Lawang Seketeng.

Bertempat di Balai Kota Bogor, audiensi dipimpin Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati didampingi Kasatpol PP Kota Bogor, Agustiansyah, Kadisdaginkop UMKM, Ganjar Gunawan, Dirut Perumda PPJ, Muzakkir dan Camat Bogor Tengah, Abdul Wahid.

Dalam audiensi tersebut, Paguyuban Pedagang Pedati menyampaikan aspirasi dan kainginannya terkait penataan kawasan Jalan Pedati dan lawang Seketeng. Aspirasi yang dikemas secara presentasi video mendapat apresiasi langsung dari Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati.

"Ketika audiensi paguyuban pedagang ini menyampaikan aspirasinya, menurut saya itu bagus, terlihat kedewasaannya dengan mereka datang untuk beraudiensi, tidak dengan cara hal-hal yang kurang bagus. Tentunya saya pun mengapresiasi, terlebih ketika mereka menyampaikan ekspos terkait keinginan dan harapan mereka di Jalan Pedati dan Lawang Seketeng," ucap Syarifah, belum lama ini.

Baca Juga : Anggota Polda Bali Ditusuk Usai Terlibat Perselisihan di Bar

Syarifah mengaku dirinya belum menerima ide pedagang secara utuh sehingga untuk saat ini dirinya mengapresiasi terlebih dahulu keinginan mereka untuk mengubah kawasan Pedati dan Lawang Seketeng.

"Tetapi kita juga pemerintah punya desain dan konsultan, mereka punya aspirasi, nanti akan kita bahas bersama pak wali. Intinya di lapangan tidak ada tawar menawar, pokoknya harus bersih, sedangkan ide mereka nanti saya akan minta ke pak wali untuk membahas dengan pihak-pihak terkait," ungkpanya.

Sebelumnya, Syarifah memaparkan rencana pemerintah untuk penataan besar kawasan pecinan alias Chinatown, Syarifah membandingkan bahwa di daerah lain pun memiliki kawasan pecinan dan terlihat rapih sedangkan Kota Bogor ini memiliki potensi pecinan yang kalau dibandingkan dengan daerah lain, kawasan ini termasuk sudah tua tetapi disayangkan jika sekarang terjadi vandalisme, berubah menjadi pasar yang tidak tertib, kebersihan kurang terjaga atau semrawut sehingga pemerintah ingin memperbaiki itu semua.

"Sekarang infrastrukturnya sudah diperbaiki meskipun belum semua karena bertahap, tidak mudah menyelesaikan persoalan yang sudah ada bertahun-tahun. Dari seluruh kawasan Suryakencana, kita ingin membuat pilot project yakni di Jalan Pedati dan Lawang Seketeng. Jadi disana Jalan Pedati dan Lawang Seketeng atau kawasan perniagaan kita menamakannya, kita akan membuat Peraturan Wali Kota (Perwali) karena kita ingin mencoba dan berharap pilot project ini selesai dan sukses," ujarnya.

Saat ini, lanjut Syarifah, perwali tersebut sedang disusun dan masih dalam bentuk draft dengan judul penataan Kawasan Pertokoan Pedati-Lawang Seketeng, karena ini perniagaan pertokoan maka itu tidak sama dengan pasar. 

"Jadi tidak ada toleransi jika itu menjadi pasar seperti yang ada sekarang. Oleh karena itu, kita akan membuat perwalinya kita akan menata semuanya. Jadi tidak bisa tawar menawar kalau kita mau membuat penataan ini menjadi perkotoan sepeti di Jembatan Merah, Suryakencana yang tertib dan sebagainya sehingga tidak ada tawar menawar bahwa pedestrian harus bersih," tegasnya.

Syarifah menyebut bahwa dalam perwali nanti akan diatur seperti misalnya setiap toko harus ada data pemiliknya, karena ada yang berstatus pemilik toko, ada juga yang menyewa. Kemudian akan diatur juga bahwa setiap toko dilarang memasang terpal, plastik dan sebagainya.

Termasuk, masih kata Sysrifah, penanganan sampah harus dipilah, setiap pemilik toko dilarang membiarkan jika ada penyewa toko berjualan di depan tokonya. 

"Jadi kita ingin ketertiban ini melibatkan mereka juga (pemilik toko) tidak hanya pemerintah. Selain itu, kami juga nanti akan meminta agar para pemilik toko melakukan penataan di dalam tokonya hingga terlihat bersih dan tertib," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pedati, Irpan Effendi mengucapkan terima kasih kepada Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati yang telah menerima audiensi para pedagang.

"Konsep kita sudah diterima, akan ditindaklanjuti kembali ke pak wali, jadi kita sekarang tinggal menunggu. Mudah-mudahan konsep yang kami berikan bisa menjadi win-win solutions karena saat dipresentasikan kami paparkan sebab akibat yang dilakukan pemkot terkait penataan PKL ketika dipindahkan ke pasra Bogor namun kembali lagi ke Jalan Pedati," katanya.

Irpan menceritakan bawah kenapa para pedagang ini sulit di relokasi, sebab mereka sudah ada sejak lama. Opsinya, lanjut Irpan, kalau pun ingin diganti komuditasnya tetapi pedagangnya jangan diganti, tetap pedagang eksisting sebelumnya karena kalau ada pergantian pedagang akan berpotensi menimbulkan konflik.

"Jadi kalau pergantian komuditas, tentu pedagang pun akan menyesuaikan. Kami siap mengikuti aturan pemkot, hanya saja kita juga membutuhkan kepastian lantaran dampak dari penertiban yang dilakukan langsung oleh wali kota, banyak pedagang yang menganggur saat ini, bahkan ada juga yang bercerai karena memang faktor ekonomi yang belum stabil, apalagi ditertibkan tanpa ada solusi lain," jelasnya.

Paguyuban Pedagang Pedati berharap pihaknya menunggu kepastian dari pemkot secepatnya, sebab pihaknya juga ingin berkolaborasi dengan pemkot. "Mudah-mudahan konsep yang diberikan pun bisa menjadi jawaban permasalahan yang ada di Jalan Pedati," pungkasnya.