BOGOR, CEKLISSATU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bogor mencatat Kota Bogor terancam kehilangan 3.200 pemilih di Pemilu 2024 mendatang. 

Hal itu terjadi imbas penggusuran proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi yang berdampak terhadap eksodus rumah penduduk yang ada di wilayah Kecamatan Bogor Selatan.

"Jadi, saat ini kita sedang mencermati terkait Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB). Di mana, berdasarkan pemaparan KPU Kota Bogor itu ada 3.200 orang yang terdampak dari proyek jalur ganda di Bogor Selatan," ucap Komisioner Bawaslu Kota Bogor Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Ahmad Fathoni pada Senin, 11 Juli 2022.

Menurut Fathoni sapaan karibnya, para pemilih ini belum diketahui tinggal dimana. Dan ketika data tidak valid, ini akan mempengaruhi data pemilih di Kota Bogor, tentunya terancam hilang.

Fathoni mengaku, kenapa pihaknya mencermati ini, tentunya hal tersebut berkaitan dengan komitmen Bawaslu Kota Bogor untuk menjaga hak pilih. Kemudian, pemuktahiran data berkelanjutan itu harus dilakukan secara valid dan akurat. Seperti by name, NIK hingga address. 

Untuk itu, lanjutnya, KPU Kota Bogor secara teknis harus segera melakukan pemuktahiran data dan memastikan data mereka seperti apa, masih sebagai pemilih di Kota Bogor atau tidak. 

"Bawaslu sudah mengingatkan KPU, agar serius menangani kasus pemilih. Kenapa? Sebab data harus valid dan akurat. Dan ini akan berekses pada banyak hal, pertama jumlah TPS, daftar pemilih, logistik pemilu hingga biaya pemilu," ujarnya.

Fathoni mengatakan, 3.200 hak pilih ini juga setara dengan 1 kursi di DPRD, apabila ditambah dengan suara partainya, maka kalau ini dibiarkan akan ada potensi satu kursi hilang.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku akan mengecek terlebih dahulu terkait informasi ini. 

"Harus kita cek ke Disdukcapil. Tapi kalau memang kehilangan jumlah pemilih sekian banyak saya pikir enggak," kata Dedie A Rachim, belum lama ini.

"Sebab, belum ada laporan dari Disdukcapil tentang menurunnya jumlah penduduk yang terdaftar di dalam NIK di Kota Bogor," tandasnya.