BOGOR, CEKLISSATU—Akhirnya harapan masyarakat korban Bencana Longsor awal tahun 2020 silam mulai menemukan titik terang. Penantian  panjang tinggal di hunian sementara yang kumuh hitungan bulan bakal memiliki tempat tinggal  yang nyaman memiliki Hunian Tetap (Huntap).

Sebanyak 184 unit  Huntap di wilayah Kecamatan Sukajaya akan segera dibangun yang dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan menggunakan Teknologi konstruksi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).


“184 unit Huntap itu tersebar di beberapa desa diantaranya, 50 unit rumah di Desa Cisarus, 50 unit di Desa Pasirmadang dan 84 unit di Desa Cileuksa,”kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman  dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Ajat Jatnika kepada wartawan, Jumat 16 September 2022.

Ajat mengatakan, kujungan DPKPP Kabupaten Bogor diketahui merupakan kunjungan ke tiga kalinya, sebelumnya pihak DPKPP melakukan kunjungan pertama soal perencanaan, kedua untuk Land Clearing (perapihan lahan ) dan pada hari ini Kamis, 15 September 2022 menandatangai  kesepakatan kontrak pembangunan Huntap yang akan dilaksanakan oleh Pokmas.


"Kami memastikan tanahnya memastikan Land  clearingnya berjalan sesuai kaidah-kaidah yang secara teknis ditetapkan oleh kami. Alhamdulillah sudah beres kemudian saya lihat hasilnya sekaligus hari ini memang selain meninju hasil itu persiapan untuk pembangunan huntap," ungkapnya.


Ajat mengatakan, pengerjaan yang dilakukan oleh pokmas untuk 184 Unit Huntap di Cileuksa dengan anggaran hampir Rp 750 juta itu cukup  disambut antusias masyarakat disana, termasuk di Cisarua dann Pasirmadang dengan anggaran yang berbeda.

“Bahkan  jika dilihat ada area yang memang ditatanya lebih oleh Pokmas yaitu lahan fasos-fasum,”katanya.


Ajat Jatnika menegaskan dalam proses pembangunan itu pada bagian tiang banguan Huntap di tiga wilayah tersebut akan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).


Risha adalah sebuah penemuan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat (Oleh sebab itu disebut sebagai teknologi instan).

Sambungnya dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya, Inovasi ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap memperyahankan kualitas bangunan sesuai standar (SNI)


"Kalau kami memang direncanakan membangun itu memakai tehnologi Risha, yang dikembangkan oleh kementerian PU pusat dan kalo dipenjelasan lebih kuat terhadap gempa masih kuat  jadi yang kami coba komunikasikan disitu," katanya.