BOGOR, CEKLISSATU - Keinginan Pemkab Bogor untuk menggunakan jalur cepat di Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) pada tahun 2023 terancam gagal. Sebab, pengajuan bantuan anggaran kepada pusat tak kunjung direspon.

Kondisi itu pun mengharuskan Pemkab Bogor mandiri. Dengan cara dicicil, setiap tahun Kabupaten Bogor selalu menganggarkan untuk kebutuhan percepatan pembangunan Jalan Bomang.

Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra tak membantah hal tersebut.

"Setiap tahun tetap kita anggarkan, memang jumlahnya tidak besar. Karena kebutuhan pembangunan jalan Bomang ini cukup besar ya, kalau hanya menggunakan APBD saja dirasa cukup berat,” kata Suryanto, Selasa (12/7/22).

Menurutnya, bantuan dari pusat akan sangat dibutuhkan. Sebab sampai saat ini kucuran anggaran yang dilakukan Pemkab Bogor melalui APBD tak kunjung mencukupi dan menyelesaikan jalan tersebut.

Dari hitung-hitungan yang dilakukan, Suryanto memperkirakan total anggaran yang sudah dikeluarkan Pemkab Bogor sekitar Rp1 triliun.

Uang itu digunakan mulai dari kebutuhan pembebasan lahan hingga pembangunan fisik. Sedangkan untuk sisa pengerjaanya dibutuhkan biaya Rp1,2 triliun.

"Kami pernah hitung, untuk jalur cepat dan flyrover kurang lebih bakal menghabiskan Rp1,2 triliun lagi. Dan itulah salah satu persoalannya, makannya dibutuhkan partisipasi pemerintah pusat," tutur Suryanto.

ERUL