BOGOR, CEKLISSATU - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menyebutkan, kematian ibu dan anak masih menjadi persoalan yang kompleks, khususnya di Kabupaten Bogor.

Menurut pengakuannya, angka kematian ibu khususnya ibu hamil di Kabupaten Bogor ada sebanyak 84 kasus, sementara kematian bayi mencapai 192 kasus.

"Tapi saat ini angka itu cenderung terus menurun, bahkan angka rata-ratanya sudah lebih kecil dibanding nasional," kata Mike, Jumat 22 Juli 2022.

Sementara untuk angka stunting atau gagal tumbuh anak, Mike mengatakan jumlahnya mencapai 31 ribu kasus.

Baca Juga : Angka Kematian Ibu dan Anak di Indonesia Capai Puluhan Ribu Kasus per Tahun

Dia pun mengklaim jika angka stunting tersebut sudah mengalami penurunan.

Kondisi tersebut pun diklaim oleh Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan.

Dia menyebutkan, dari tahun 2019 angka stunting tercatat sebanyak 32,9 persen, namun mengalami penurunan menjadi hanya 12,69 persen dari 850 ribu balita pada 2021.

"Tahun ini kami targetkan terus menurun hingga 10 persen," kata Iwan.

Menurutnya, target menekan angka stunting tersebut juga komitmen pemerintah yang ingin mencapai Bogor Bebas Stunting (Gobest).

“Kunci utama kan pengetahuan masyarakat dan keluarga akan bahaya stunting. Jadi keluarga itu pihak utama yang harus mampu mengindari secara dini persoalan stunting,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyebutkan angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih sangat tinggi. Sampai saat ini, jumlah keduanya mencapai puluhan ribu kasus.

"Kematian ibu di kita ada sekitar 7.800an per tahun, kemudian angka kematian anak itu 25.000 per tahun," ungkap Budi di SMK Negeri 1 Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis 21 Juli 2022.