BOGOR, CEKLISSATU - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tak kurang dari 8.650 orang di Kabupaten Bogor, terinfeksi saluran pernapasan akut atau ISPA pada tahun 2020-2021.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana tak menampik hal tersebut.

Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat terkena ISPA ini. Di antaranya polusi udara dan gaya hidup masyarakatnya yang kurang sehat.

"Untuk polusi udara, banyak warga yang tinggal di kawasan industri dan itu rentan terpapar. Karena selain udara yang kurang baik biasanya jarang penghijauan juga. Begitu juga dengan emisi kendaraan-kendaraan besar memperburuk kondisi udaranya," kata Adang kepada wartawan, Minggu 26 Juni 22.

Sementara untuk wilayah-wilayah yang terbilang memiliki udara asri, banyaknya kasus ISPA disebabkan pola hidup masyarakat kurang sehat. Pentilasi rumah masyarakat yang buruk menjadi salah satu penyebabnya.

"Masih ada masyarakat yang masak menggunakan kayu bakar dan rumahnya tidak memiliki pentilasi udara yang baik. Begitu juga dengan masyarakat yang sering merokok dalam rumah," jelas Adang.

Meski begitu, lanjut Adang, jumlah masyarakat Kabupaten Bogor yang terpapar ISPA relatif sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Bogor.

"Tapi kita harus tetap melakukan antisipasi, apalagi Infeksi ini kerap menyerang anak-anak balita dan lansia. Sehingga kita harus melakukan pencegahan," kata Adang.