BOGOR, CEKLISSATU - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) Universitas Djuanda (UNIDA) ajak pelaku UMKM di Desa Cijayanti pelatihan digital marketing.


Ini dilakukan untuk mengenal dan belajar mengenai peran media sosial dalam upaya meningkatkan penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berdampak pada kesejahteraan.


Kegiatan dilaksanakan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bale Baca Cijayanti pada Sabtu (11/8/2023). 


Nenden Fitriah dan Muhammad Nafis Judtama Melihat adanya banyak potensi UMKM yang bisa dikembangkan di Desa Cijayanti, Nenden Fitriah menyebutkan  keinginannya untuk membantu masyarakat setempat dalam mengoptimalkan media sosial sebagai ruang untuk promosi bagi usaha yang mereka jalankan. 


"Para pelaku usaha khususnya UMKM umumnya tidak ingin dipusingkan dengan segala perencanaan yang rumit sehingga lebih memilih strategi pemasaran yang praktis dan hemat biaya," jelasnya.


Nafis juga memilih praktik pembuatan akun e-commerce untuk para pemuda di Desa Cijayanti, dengan membantu langkah-langkah pembuatan akun Shopee, hal ini bertujuan agar peserta mengetahui cara untuk memulai berjualan secara online.


Salah satu peserta kegiatan, Jamal menuturkan adanya keinginan darinya untuk belajar tentang pemasaran online melalui online shop. 


"Saya selalu mau belajar tentang jualan online, karena sekarang itu apa-apa online, dan alhamdulillah ada kesempatan belajar bareng bersama mahasiswa dari UNIDA," ungkapnya. 


Seiring perkembangan zaman, tidak dapat dipungkiri para pelaku bisnis termasuk UMKM harus beradaptasi dengan digitalisasi, dengan menggandeng pebisnis muda yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni di bidang digital marketing.


Hadir sebagai narasumber Owner Difia Indonesia Anisa Fitriani Awal memaparkan bahwa langkah-langkah untuk memulai usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita. 


"Dalam usaha, harus ada niatnya. UMKM adalah usaha kita untuk memilih produk dikemas seperti apa yang diinginkan. Jadi pentingnya usaha itu cari produk yang tahan dalam jangka lama untuk dipasarkan dalam media sosial," ungkapnya. 


Anisa menjelaskan tentang langkah awal yang dapat dilakukan dalam berbisnis, hal ini dapat dimulai dengan menjadi reseller dan dropship produk yang dimiliki melalui toko orang lain. Selanjutnya, mulai menyiapkan modal dan memilih produk yang tahan lama untuk bisa dijadikan peluang usaha tetap. 


Di kesempatan ini, Lesni salah satu pelaku UMKM membagikan pengalaman usaha bucket bunga yang telah dirintis selama hampir 2 tahun, pemasaran produk masih sekitar Desa Cijayanti. Lesni sendiri merasa belum memiliki cukup kemampuan dalam pemasaran online, meski sudah mulai memasarkan produk di Instagram. 


"Saya masih belum yakin untuk mempromosikan produk tersebut ke dalam e-commerce karena kan butuh waktu yang cukup lama dan juga ribet," ungkapnya. 


Anisa menjawab keraguan dan kebingungan para peserta yang hadir dengan hal-hal yang mesti diperhatikan saat berbisnis yaitu konsistensi terhadap produk, ketahanan mental, standarisasi target penjualan yang mesti diturunkan, membuat ciri khas bisnis dan apresiasi customer sebelum dan sesudah pembelian.